Reza Pahlevi, salah satu finalis Abang-None Jakarta mengaku siap mengikuti gaya kepemimpinan Gubernur Joko Widodo atau Jokowi. Termasuk ikut blusukan keluar masuk kampung untuk mengetahui permasalahan di lapangan.
"Insya Allah kalau Pak Gubernur meminta, saya siap untuk blusukan," ujar Reza kepada Liputan6.com, Rabu (3/7/2013).
Menurut Reza, blusukan merupakan gaya kepemimpinan yang patut ditiru oleh semua pemimpin di daerah manapun. Reza saat ini bersama 35 orang finalis Abang-None lainnya sedang mengikuti karantina. Selama masa karantina itu para finalis juga melakukan aksi turun ke lapangan melakukan beberapa kegiatan sosial.
"Kita melakukan pemberantasan sarang nyamuk di Penjaringan Jakarta Utara. Di sana kita turun langsung bersama masyarakat memeriksa jentik-jentik nyamuk yang ada di perumahan warga," kata Reza.
Reza yang saat ini sedang menempuh pendidikan kedokteran, mengaku siap turun ke lapangan mempraktikkan ilmu yang ia kuasai untuk kegiatan sosial. "Basic saya kebetulan kedokteran. Saya dari medis, dan saya juga sering melakukan bakti sosial di tempat-tempat umum. Kita siap untuk ikut Pak Gubernur blusukan ke kampung-kampung," kata dia.
Ia pun mengatakan, juga siap menjadi agen pemasaran untuk mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki oleh Jakarta. Terlebih, menurutnya Jakarta mempunyai berbagai keunikan yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya di Indonesia.
"Jakarta punya 3 keunikan. Pertama, Jakarta merupakan salah satu kota yang mempunyai gugusan kepulauan, yaitu Kepulauan Seribu. Hal ini menjadi kekuatan marketing Jakarta sebagai deferensiasi Jakarta dengan kota-kota lain," kata Reza.
Kedua, Jakarta merupaka 1 dari 3 kota peninggalan sejarah hasil penjajahan Belanda. Ketiga, Jakarta seperti memiliki mesin waktu, dari Sunda Kelapa hingga ke Grand Indonesia. "Dari Zaman kuno hingga Zaman modern semua ada di Jakarta. Semua tersusun dengan baik," lanjutnya. (Ary/Ism)
"Insya Allah kalau Pak Gubernur meminta, saya siap untuk blusukan," ujar Reza kepada Liputan6.com, Rabu (3/7/2013).
Menurut Reza, blusukan merupakan gaya kepemimpinan yang patut ditiru oleh semua pemimpin di daerah manapun. Reza saat ini bersama 35 orang finalis Abang-None lainnya sedang mengikuti karantina. Selama masa karantina itu para finalis juga melakukan aksi turun ke lapangan melakukan beberapa kegiatan sosial.
"Kita melakukan pemberantasan sarang nyamuk di Penjaringan Jakarta Utara. Di sana kita turun langsung bersama masyarakat memeriksa jentik-jentik nyamuk yang ada di perumahan warga," kata Reza.
Reza yang saat ini sedang menempuh pendidikan kedokteran, mengaku siap turun ke lapangan mempraktikkan ilmu yang ia kuasai untuk kegiatan sosial. "Basic saya kebetulan kedokteran. Saya dari medis, dan saya juga sering melakukan bakti sosial di tempat-tempat umum. Kita siap untuk ikut Pak Gubernur blusukan ke kampung-kampung," kata dia.
Ia pun mengatakan, juga siap menjadi agen pemasaran untuk mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki oleh Jakarta. Terlebih, menurutnya Jakarta mempunyai berbagai keunikan yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya di Indonesia.
"Jakarta punya 3 keunikan. Pertama, Jakarta merupakan salah satu kota yang mempunyai gugusan kepulauan, yaitu Kepulauan Seribu. Hal ini menjadi kekuatan marketing Jakarta sebagai deferensiasi Jakarta dengan kota-kota lain," kata Reza.
Kedua, Jakarta merupaka 1 dari 3 kota peninggalan sejarah hasil penjajahan Belanda. Ketiga, Jakarta seperti memiliki mesin waktu, dari Sunda Kelapa hingga ke Grand Indonesia. "Dari Zaman kuno hingga Zaman modern semua ada di Jakarta. Semua tersusun dengan baik," lanjutnya. (Ary/Ism)