Gunung Rokatenda di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur kembali meletus pada Sabtu (10/8) pukul 04.27 Wita. Sejauh ini jumlah korban tewas akibat letusan Gunung Rokatenda tercatat sebanyak 5 orang. 2 Di antaranya masih hilang.
"Sementara ini dilaporkan bahwa ada 5 korban. Tetapi dari 5 itu ada 2 orang anak yang belum ditemukan," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Adonara, Flores Timur, NTT, Minggu (11/8/2013)
Frans menuturkan, saat ini pihaknya telah menurunkan tim penyelamat ke lokasi. Selain melakukan pencarian terhadap korban hilang, tim ini juga bersiaga di pemukiman warga. Mereka membantu menguatkan psikologi warga yang kehilangan sanak saudaranya.
"Tim terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT yang dipimpin Bupati Sikka, mulai kemarin (10/8) dan tadi malam tidur di Palue, mereka mencari korban, menyelamatkan warga yang berada di jalur merah," tuturnya.
"Kalau soal logistik, memang menjadi prioritas penanganan. Saya sudah instruksikan BPBD NTT untuk segera menyiapkan logistik," ucap Frans.
Gunung Rokatenda merupakan gunung berapi komposit (stratovolcano) yang pernah meletus pada 2 dan 3 Februari 2013 lalu. Gunung yang juga disebut Gunung Paluweh itu merupakan lokasi tertinggi di Pulau Palue dengan ketinggian 875 Mdpl.
Letusan terhebat terjadi pada 4 Agustus-25 September 1928 lalu. Sebagian besar letusan terjadi karena tsunami, menyusul gempa vulkanik. (Ant/Ndy)
"Sementara ini dilaporkan bahwa ada 5 korban. Tetapi dari 5 itu ada 2 orang anak yang belum ditemukan," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Adonara, Flores Timur, NTT, Minggu (11/8/2013)
Frans menuturkan, saat ini pihaknya telah menurunkan tim penyelamat ke lokasi. Selain melakukan pencarian terhadap korban hilang, tim ini juga bersiaga di pemukiman warga. Mereka membantu menguatkan psikologi warga yang kehilangan sanak saudaranya.
"Tim terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT yang dipimpin Bupati Sikka, mulai kemarin (10/8) dan tadi malam tidur di Palue, mereka mencari korban, menyelamatkan warga yang berada di jalur merah," tuturnya.
"Kalau soal logistik, memang menjadi prioritas penanganan. Saya sudah instruksikan BPBD NTT untuk segera menyiapkan logistik," ucap Frans.
Gunung Rokatenda merupakan gunung berapi komposit (stratovolcano) yang pernah meletus pada 2 dan 3 Februari 2013 lalu. Gunung yang juga disebut Gunung Paluweh itu merupakan lokasi tertinggi di Pulau Palue dengan ketinggian 875 Mdpl.
Letusan terhebat terjadi pada 4 Agustus-25 September 1928 lalu. Sebagian besar letusan terjadi karena tsunami, menyusul gempa vulkanik. (Ant/Ndy)