Warga Sunter Agung, Jakarta Utara, Indriyani Mulya Syam (25), menjadi korban investasi bodong usaha spare part dan garmen senilai miliaran rupiah. Kesal karena pelaku tak juga tertangkap, Indriani menyebar sayembara dan menawarkan hadiah 10 juta rupiah.
"Ada imbalan Rp 10 juta, di tempat," kata Indriyani kepada Liputan6.com, Rabu (28/8/2013). Menurut Indriyani, saat ini pelaku penipuan yang diketahui berinisial JS (28) sudah menjadi buron sejak Mei 2013.
Indriyani merasa kecewa dengan kinerja kepolisian. Alasannya, proses penyidikan berlangsung lama dan tidak diketahui sudah sampai sejauh apa. "Soalnya proses Polisi lama sekali. Beberapa gambar (pelaku) rencananya mau kita sebar di wilayah Jakarta," kata wanita berkerudung ini.
Total kerugian yang dialami keluarga Indriyani mencapai miliaran rupiah. Dirinya juga mengaku sudah sejak 26 April melaporkan ke Polda Metro Jaya, yang akhirnya dilimpahkan ke Polres Jakarta Utara.
"Jadi si pelaku ini minta modal semakin besar dan menjanjikan bonus yang berlipat ganda. Dia minta modal sebesar Rp 23 juta, Rp 57 juta, Rp 18 juta sampai terakhir saya pernah setor Rp 64 juta. Kuitansi ada di pelaku. Bila ditotal sama keluarga yang lain sampai Rp 1 miliar," ungkap Indriyani. (Tnt/Ism)
"Ada imbalan Rp 10 juta, di tempat," kata Indriyani kepada Liputan6.com, Rabu (28/8/2013). Menurut Indriyani, saat ini pelaku penipuan yang diketahui berinisial JS (28) sudah menjadi buron sejak Mei 2013.
Indriyani merasa kecewa dengan kinerja kepolisian. Alasannya, proses penyidikan berlangsung lama dan tidak diketahui sudah sampai sejauh apa. "Soalnya proses Polisi lama sekali. Beberapa gambar (pelaku) rencananya mau kita sebar di wilayah Jakarta," kata wanita berkerudung ini.
Total kerugian yang dialami keluarga Indriyani mencapai miliaran rupiah. Dirinya juga mengaku sudah sejak 26 April melaporkan ke Polda Metro Jaya, yang akhirnya dilimpahkan ke Polres Jakarta Utara.
"Jadi si pelaku ini minta modal semakin besar dan menjanjikan bonus yang berlipat ganda. Dia minta modal sebesar Rp 23 juta, Rp 57 juta, Rp 18 juta sampai terakhir saya pernah setor Rp 64 juta. Kuitansi ada di pelaku. Bila ditotal sama keluarga yang lain sampai Rp 1 miliar," ungkap Indriyani. (Tnt/Ism)