Polisi terus menyelidiki kasus pencurian 4 artefak berlapis emas koleksi Museum Nasional atau Museum Gajah. Salah satunya dengan memeriksa salah satu CCTV yang diduga masih hidup saat pencurian itu terjadi. Namun, polisi menemukan kejanggalan.
"Ada 19 line CCTV, direkam dalam 1 decoder. Yang diduga hidup satu, tapi setelah diperiksa tidak ada isinya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Kamis (19/9/2013).
Polisi belum mengetahui mengapa satu CCTV yang diduga masih aktif saat pencurian itu justru tidak ada gambarnya. Soal itu, masih diselidiki.
"Itu masih diselidiki, apakah disetel tidak bisa merekam, atau dihapus, itu diselidiki," ujarnya. Soal CCTV itu, polisi yang melakukan olah TKP menemukan alat tersebut sudah tidak berfungsi sejak 2 bulan yang lalu.
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 45 saksi terkait kasus pencurian ini. Antara lain seorang petugas pemegang kunci lemari tempat 4 artefak itu disimpan. "Dia diintensifkan diperiksa. Dia yang pegang kunci, inisialnya M," katanya.
Menurut Rikwanto, hanya M yang memegang kunci lemari itu. Sementara, para petugas keamanan tidak memegang kunci dan tugasnya pun bergantian. "Kuncinya tidak berduplikat. Hanya satu," tutur Rikwanto.
Aksi pencurian itu Pada Rabu 11 September kemarin, koleksi Museum Gajah kembali raib. Ada 4 artefak emas peninggalan Mataram Kuno pada masa abad ke-10 raib. (Eks/Ism)
"Ada 19 line CCTV, direkam dalam 1 decoder. Yang diduga hidup satu, tapi setelah diperiksa tidak ada isinya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Kamis (19/9/2013).
Polisi belum mengetahui mengapa satu CCTV yang diduga masih aktif saat pencurian itu justru tidak ada gambarnya. Soal itu, masih diselidiki.
"Itu masih diselidiki, apakah disetel tidak bisa merekam, atau dihapus, itu diselidiki," ujarnya. Soal CCTV itu, polisi yang melakukan olah TKP menemukan alat tersebut sudah tidak berfungsi sejak 2 bulan yang lalu.
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 45 saksi terkait kasus pencurian ini. Antara lain seorang petugas pemegang kunci lemari tempat 4 artefak itu disimpan. "Dia diintensifkan diperiksa. Dia yang pegang kunci, inisialnya M," katanya.
Menurut Rikwanto, hanya M yang memegang kunci lemari itu. Sementara, para petugas keamanan tidak memegang kunci dan tugasnya pun bergantian. "Kuncinya tidak berduplikat. Hanya satu," tutur Rikwanto.
Aksi pencurian itu Pada Rabu 11 September kemarin, koleksi Museum Gajah kembali raib. Ada 4 artefak emas peninggalan Mataram Kuno pada masa abad ke-10 raib. (Eks/Ism)