Politisi PDIP: Wafatnya Rikardus Semoga Tak Melemahkan Wilfrida

Rieke menuturkan Rikardus meninggal saat dia tiba di Belu, NTT, usai menjenguk Wilfrida di Kota Bharu, Klantan Malaysia.

oleh Riski Adam diperbarui 06 Okt 2013, 20:01 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2013, 20:01 WIB
riekek30322b.jpg
Politisi PDIP Rieke Diah Pitaloka menyampaikan duka cita yang mendalam terkait meninggalnya Rikardus Mau, ayahanda Wilfrida Soik, TKW asal Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Wilfrida didakwa hukuman mati oleh Pengadilan Kelantan, Malaysia.

"Turut berduka cita sebesar-besarnya atas meninggalnya Rikardus Mau ayahanda dari Wilfrida Soik, TKI yang saat ini sedang menunggu vonis mati dari pengadilan Malaysia," kata Rieke saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Minggu (6/10/2013).

Rieke yang juga anggota Komisi IX DPR ini berharap dengan meninggalnya Rikardus tak melemahkan Wilfrida yang tengah berjuang bebas dari hukuman gantung di Negeri Jiran.

"Mohon doanya dari seluruh rakyat Indonesia, semoga almarhum mendapat tempat di sisi-nya, serta kepergian beliau yang mendadak ini tak melemahkan Wilfrida yang sedang berjuang dari vonis mati," ungkap Rieke.

Rieke menuturkan Rikardus meninggal saat dia tiba di Belu, NTT, usai menjenguk Wilfrida di Kota Bharu, Klantan Malaysia. Dengan demikian, pertemuan antara Rikardus dengan Wilfrida di persidangan Kota Bharu, Klantan, Malaysia pada 30 September 2013 lalu merupakan pertemuan terakhir dengan sang anak tercinta.

"Pak Rikardus meninggal 6 Oktober 2013, dini hari waktu setempat di Belu NTT. Almarhum baru saja tiba di kampung halaman pada hari yang sama setelah menjenguk Wilfrida di Kota Bharu, Kelantan," jelasnya.

Mendiang Rikardus Mau bersama istrinya Maria Kolo, oleh Pemerintah Kabupaten Belu difasilitasi bertemu anaknya Walfrida di Malaysia, jelang sidang putusan pengadilan Kelantan pada 30 September lalu, yang akhirnya ditunda hingga 17 November mendatang. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya