Selain Gayus Tambunan, masih ada sejumlah oknum pegawai pajak yang menyelewengkan uang pajak. Hal itu tentu sangat merugikan negara. Demikian yang disampaikan anggota Komisi I DPR dari Partai Demokrat (PD), Hayono Isman.
Meski demikian, Hayono Isman mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tetap optimis membayar pajak, demi kelangsungan pembangunan negara.
"Kalau kita berikhtiar, kita yakin akan Indonesia, kita harus percaya refomasi, demokrasi. Kalau kita tidak percaya diri kita sendiri maka akan sulit. Yang penting percaya dulu," kata Hayono di Gedung Syahida Inn UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2013).
Dia menuturkan bahwa sistem demokrasi bisa menjadi alat yang dapat membantu dalam memberantas korupsi, tak terkecuali di birokrasi perpajakan. Hayono pun mengimbau agar masyarakat Indonesia dapat memperkuat demokrasi dengan membeli produk dalam negeri.
"Yang salah itu, bukan pajaknya tapi yang mengelola pajak. Itulah demokrasi bisa dilakukan dengan damai, kalau dibalas dengan kekerasan maka tentu akan hancur. Lalu berdemokrasi itu, jangan pada beli barang-barang impor ya," ujar Hayono.
Salah satu kandidat konvensi capres Partai Demokrat itu juga menyarankan kepada masyarakat, agar ikut berpartisipasi memperkuat lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tujuannya tak lain, agar oknum-oknum yang sering menggelapkan pajak tidak ada lagi.
"KPK jangan diperlemah, jadi kita makin yakin korupsi semakin bisa kita berantas, karena korupsi itu penyakit," tandas Hayono. (Alv/Riz)
Meski demikian, Hayono Isman mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tetap optimis membayar pajak, demi kelangsungan pembangunan negara.
"Kalau kita berikhtiar, kita yakin akan Indonesia, kita harus percaya refomasi, demokrasi. Kalau kita tidak percaya diri kita sendiri maka akan sulit. Yang penting percaya dulu," kata Hayono di Gedung Syahida Inn UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2013).
Dia menuturkan bahwa sistem demokrasi bisa menjadi alat yang dapat membantu dalam memberantas korupsi, tak terkecuali di birokrasi perpajakan. Hayono pun mengimbau agar masyarakat Indonesia dapat memperkuat demokrasi dengan membeli produk dalam negeri.
"Yang salah itu, bukan pajaknya tapi yang mengelola pajak. Itulah demokrasi bisa dilakukan dengan damai, kalau dibalas dengan kekerasan maka tentu akan hancur. Lalu berdemokrasi itu, jangan pada beli barang-barang impor ya," ujar Hayono.
Salah satu kandidat konvensi capres Partai Demokrat itu juga menyarankan kepada masyarakat, agar ikut berpartisipasi memperkuat lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tujuannya tak lain, agar oknum-oknum yang sering menggelapkan pajak tidak ada lagi.
"KPK jangan diperlemah, jadi kita makin yakin korupsi semakin bisa kita berantas, karena korupsi itu penyakit," tandas Hayono. (Alv/Riz)