Walang, Sang Pengemis Tajir-Ponsel Jokowi <i>Hang</i> Banjir SMS

Lika-liku kehidupan Walang sedikit terungkap. Berita tentang pengemis tajir itu menjadi salah satu 5 berita terfavorit. Apa berita lainnya?

oleh Muhammad Ali diperbarui 29 Nov 2013, 00:05 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2013, 00:05 WIB
top-news-131128c.jpg
Lika-liku kehidupan Walang, sang pengemis tajir yang kedapatan membawa uang senilai Rp 25 juta di gerobaknya itu sedikit demi sedikit terungkap. Walang bin Kilon (54) ditangkap petugas Dinas Sosial Jakarta Selatan saat ia berada di bawah jalan layang Pancoran, Jaksel, bersama kerabatnya Sa'aran (60) yang juga "berprofesi" sama.

Sejak ditangkap pada Selasa 26 November 2013 lalu, Walang kini menjalani hari-harinya di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBIBD) II, Jalan Raya Bina Marga Nomor 48, Cipayung, Jakarta Timur. Di tempat itu, Walang mengungkap perjalanan 'karirnya' sebagai pengemis di Jakarta.

Informasi tentang pengemis tajir tersebut menjadi 5 berita terfavorit yang paling banyak dibaca para pecinta Liputan6.com sepanjang Kamis 28 November 2013 kemarin.

Selain itu, ada berita lainnya yang tak kalah menarik. Di antaranya nasib ponsel Gubernur DKI Jakarta Jokowi yang langsung hang saat kebanjiran SMS dari warganya. Nah, apa saja 5 berita terfavorit lainnya?

Berikut berita-berita tersebut:

1. Lika-Liku Walang, Sang Pengemis Tajir di Ibukota

Walang bin Kilon (54), sang pengemis tajir ini hanya bisa pasrah saat digelandang ke mobil petugas Dinas Sosial Jakarta Selatan pada Selasa 26 November 2013. Walang yang ditangkap bersama kerabat dekatnya, Sana'ah, kedapatan membawa uang Rp 25 juta di dalam gerobak.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Abdul Rahman Anwar menyatakan, jumlah fantastis itu mereka akui didapat dari hasil mengemis hanya dalam kurun waktu 15 hari. "Pengakuan mereka seperti itu. Tapi kita tidak tahu benar atau tidak. Bisa saja mereka kumpulkan uang Rp 25 juta itu dalam 2 hari," tutur Rahman.

Namun, bagi Walang, satu dari duo pengemis 'tajir' itu berdalih, dirinya mengemis ke Jakarta lantaran kepepet membayar cicilan haji sebesar 1 juta tiap bulan. Dirinya mengaku sudah membayar uang muka keberangkatan haji yang didapatnya dari hasil berjudi di kampung halaman, Subang, Jawa Barat.

Walang juga menampik jika semua uang jutaan rupiah yang disimpan dalam gerobak itu merupakan hasil mengemis. Dia mengklaim sebagian besar dari uang itu dibawanya dari kampungnya. "Nggak semua. Ada uang yang saya bawa dari kampung,Itu uang saya, Rp 21 juta."

Meski begitu Kepala Panti Sosial PSBI Bangun Daya II, Purwono menyatakan, pihaknya akan mengembalikan uang Rp 25 juta tersebut karena merupakan hak keduanya. Namun pihak panti memberikan syarat.

Persyaratan yang harus dipenuhi keluarga adalah harus menyertakan surat keterangan dari RT, RW, Kelurahan, Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, dan Dinas Sosial DKI Jakarta. Jika syarat itu dipenuhi keluarga, kedua pengemis dan uangnya bisa kembali.

2. Nasib Bayi Aqila `Diusir` RSCM Gara-gara Surat Rujukan

Malang benar nasib Aqila Aqila Zaneta Putri. Bayi perempuan berusia 9 bulan asal Lampung itu menderita kelainan fungsi hati. Malangnya lagi, Aqila 'diusir' dari RS Cipto Mangunkusumo dengan alasan tak ada ruangan lagi. Beruntung, akhirnya Aqila dirawat kembali di rumah sakit itu.

Ayahanda Aqila, Tri Setya Cahyono (36) menuturkan, anak bungsunya itu harus segera mendapatkan transplantasi hati untuk proses penyembuhannya. Sebelum ke RSCM, keluarga sempat membawa Aqila ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lampung. Namun karena keterbatasan peralatan dan tak adanya dokter spesialis penyakit hati, Tri pun meminta surat rujukan dari RSUD Lampung.

Meski ada surat rujukan, permintaan Tri agar anaknya dirawat secara intensif tidak diindahkan RSCM. Tri mengatakan, pihak RSCM langsung meminta biaya sebesar Rp 750 juta untuk operasi anaknya itu. Tak hanya itu, Aqila pun dianjurkan untuk melakukan sekadar rawat jalan. Padahal sakit yang diderita Aqila cukup serius.

3. Tommy Soeharto Ngopi Bareng Jokowi, Nih yang Dibahas

Ada suasana berbeda di kantor Gubernur DKI Jakarta pada Kamis 28 November 2013 pagi. Saat pukul 08.45 WIB, sosok Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto keluar dari ruangan Jokowi. Melihat yang keluar adalah salah satu anggota keluarga Cendana, para awak media yang berjaga di Balaikota Jakarta pun penasaran dan memanggilnya," Pak Tommy, sebentar Pak!"

Mendengar namanya dipanggil, Tommy berhenti dan menyapa para wartawan. "Agenda apa yah? Maunya agenda apa hayo...," kata Tommy yang juga mantan suami Ardhia Pramesti Regita Cahyani alias Tata itu sambil tersenyum dan langsung masuk ke mini bus hitam.

Meski demikian, Jokowi mengakui telah bertemu dengan Tommy. Jokowi menyampaikan pertemuan tersebut membicarakan tentang undangan Tommy dalam acara groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan apartemen dan hotelnya yang terletak di Gatot Subroto, dekat Plaza Semanggi, Jakarta Selatan.

Mantan walikota Surakarta itu mengatakan, acara peresmian tersebut akan dilaksanakan pada pekan depan. Hanya, Jokowi mengaku belum dapat memastikan apakah bisa menghadiri undangan Tommy itu atau tidak.

4. Fenomena `Aneh` Lingkaran Es Berputar di Sungai Sheyenne, AS

Peristiwa langka terjadi di Sungai Sheyenne di Dakota Utara (North Dakota)-- sebuah negara bagian di utara Amerika Serikat. Di tengah air terbentuk piringan es berdiameter 55 kaki atau 17 meter yang berputar-putar.

Fenomena aneh tersebut tertangkap kamera pensiunan insinyur bernama George Loegering, Sabtu lalu. Saat itu, kakek berusia 73 tahun yang tinggal di Casselton, wilayah pedesaan berjarak 20 mil dari kota Fargo, sedang berburu bersama saudara ipar dan keponakannya.

5. Ingin Mengadu Langsung ke Jokowi? Ini Nomor Ponselnya

Gubernur DKI Jakarta Jokowi menggelar acara rembuk bersama 1.500 warga DKI di Ruang Diorama, Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Dalam acara ini, warga bisa berinteraksi langsung menyampaikan aspirasi, ide, masukan, saran, dan keluhannya kepada pria bernama lengkap Joko Widodo itu.

Namun bagi warga yang tak hadir dalam acara itu tak usah khawatir. Mereka juga tetap bisa mengadukan masalah di DKI kepada Joko Widodo melalui nomor telepon selular maupun surat elektroniknya.

"Jadi kalau ada informasi, masalah, saran, keluhan, bapak ibu bisa lapor langsung ke saya. Kirim SMS ke nomor saya 08122600960 atau email ke gubdki@gmail.com," imbuhnya." kata Jokowi di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Tak ayal, sesaat nomor ponsel itu disebar, ratusan pesan singkat (SMS) masuk. Ponsel pun langsung mengalami gangguan alias hang. "Wong tadi langsung rusak telepon saya. Hehehe. Ada 540 SMS langsung," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta.

Jokowi mengaku, niat memberi nomor ponsel itu agar warga mudah menyampaikan aspirasi dan keluhan, serta masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat ternyata berbeda dengan niat warga. Sebab sebagian besar pesan singkat yang masuk berisi dukungan kepada program-programnya. (Ali)


Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya