Kepolisian Sektor (Polsek) Sukajadi, Kota Baru, Bandung, Jawa Barat memeriksa 4 saksi terkait kasus pembunuhan taruna Akademi Militer TNI Angkatan Udara Andik Wahyu Herawan, yang terjadi Senin 23 Desember dini hari di jembatan Paspati, Kota Bandung. Ke-4 saksi adalah para penolong dan tetangga korban.
"Mereka orang yang kebetulan melintas di lokasi kejadian dan 2 tetangga korban yang dikontak untuk datang ke lokasi kejadian oleh kakak korban. Ada 4 saksi yang sudah dimintai keterangan," kata Kepala Polsek Sukajadi Komisaris Sumi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (23/12/2013).
Sumi mengaku belum memeriksa kakak korban, Yunita, yang diduga sebagai saksi kunci yang hadir di lokasi saat peristiwa penusukan Andik terjadi. "Karena kakaknya ini masih shock. Saya datangi ke rumahnya juga dia memang belum bersedia dimintai keterangan rinci," ujar Sumi.
Sumi memastikan, taruna Akademi Angkatan Udara Yogyakarta berusia 21 tahun tersebut tewas akibat tusukan mematikan pada dada kirinya. "Alat yang digunakan pelaku dipastikan senjata tajam jenis pisau. Itu menurut hasil visum dokter forensik," katanya.
Namun polisi belum dapat memastikan jumlah maupun identitas kelompok pembunuh Andik. Pasalnya, mereka belum meminta keterangan saksi kunci, Yunita. "Jumlah pelaku diperkirakan lebih dari 1 orang. Kalau cuma dugaan pelaku bisa saja geng motor atau perampok. Tapi kami belum menyimpulkan sejauh itu," kata Sumi.
Andik tewas ditusuk di tengah perjalanan sepeda motor mengantar Yunita mencari mobil angkutan travel. Andik adalah taruna Akademi Angkatan Udara tingkat III berpangkat Sersan Mayor 2 Taruna. Andik tengah menjalani cuti dan menghabiskan waktu di rumah orang tuanya di kompleks TNI Angkatan Udara Sukasari, Bandung.
Sejak keluar instalasi jenazah RS Hasan Sadikin, anak ke-2 pasangan Pelda Slamet Widodo-Sri Suhatmi itu disemayamkan di rumah orang tuanya, di Jalan Suparmin, Kompleks TNI AU, Bandung. Andik adalah anak lelaki satu-satunya sekaligus penerus karir Slamet di TNI Angkatan Udara.
Rencananya jenazah Andik akan dimakamkan di kampung halaman orangtuanya di Nganjuk, Jawa Timur. Besok sekitar pukul 06.00 WIB jenazah Andik akan diterbangkan dari Lanud Husein Sasteranegara Bandung dengan pesawat CN-235 milik Mabes TNI-AU ke Lanud Iswahyudi, Madiun.
"Dari Lanud Iswahyudi, jenazah Andik rencananya dibawa lewat perjalanan darat ke rumah duka di Jalan Arjuna, Kertosono, Nganjuk," ujar juru bicara Penerangan Pangkalan Udara Husein Sastera Negara, Letnan Satu Dani, di rumah duka, Selasa sore tadi. (Rmn/Riz)
Baca juga:
Tewas Ditusuk, Impian Andik Jadi Perwira AU Sirna
Taruna Akademi AU Tewas Ditusuk di Bandung
"Mereka orang yang kebetulan melintas di lokasi kejadian dan 2 tetangga korban yang dikontak untuk datang ke lokasi kejadian oleh kakak korban. Ada 4 saksi yang sudah dimintai keterangan," kata Kepala Polsek Sukajadi Komisaris Sumi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (23/12/2013).
Sumi mengaku belum memeriksa kakak korban, Yunita, yang diduga sebagai saksi kunci yang hadir di lokasi saat peristiwa penusukan Andik terjadi. "Karena kakaknya ini masih shock. Saya datangi ke rumahnya juga dia memang belum bersedia dimintai keterangan rinci," ujar Sumi.
Sumi memastikan, taruna Akademi Angkatan Udara Yogyakarta berusia 21 tahun tersebut tewas akibat tusukan mematikan pada dada kirinya. "Alat yang digunakan pelaku dipastikan senjata tajam jenis pisau. Itu menurut hasil visum dokter forensik," katanya.
Namun polisi belum dapat memastikan jumlah maupun identitas kelompok pembunuh Andik. Pasalnya, mereka belum meminta keterangan saksi kunci, Yunita. "Jumlah pelaku diperkirakan lebih dari 1 orang. Kalau cuma dugaan pelaku bisa saja geng motor atau perampok. Tapi kami belum menyimpulkan sejauh itu," kata Sumi.
Andik tewas ditusuk di tengah perjalanan sepeda motor mengantar Yunita mencari mobil angkutan travel. Andik adalah taruna Akademi Angkatan Udara tingkat III berpangkat Sersan Mayor 2 Taruna. Andik tengah menjalani cuti dan menghabiskan waktu di rumah orang tuanya di kompleks TNI Angkatan Udara Sukasari, Bandung.
Sejak keluar instalasi jenazah RS Hasan Sadikin, anak ke-2 pasangan Pelda Slamet Widodo-Sri Suhatmi itu disemayamkan di rumah orang tuanya, di Jalan Suparmin, Kompleks TNI AU, Bandung. Andik adalah anak lelaki satu-satunya sekaligus penerus karir Slamet di TNI Angkatan Udara.
Rencananya jenazah Andik akan dimakamkan di kampung halaman orangtuanya di Nganjuk, Jawa Timur. Besok sekitar pukul 06.00 WIB jenazah Andik akan diterbangkan dari Lanud Husein Sasteranegara Bandung dengan pesawat CN-235 milik Mabes TNI-AU ke Lanud Iswahyudi, Madiun.
"Dari Lanud Iswahyudi, jenazah Andik rencananya dibawa lewat perjalanan darat ke rumah duka di Jalan Arjuna, Kertosono, Nganjuk," ujar juru bicara Penerangan Pangkalan Udara Husein Sastera Negara, Letnan Satu Dani, di rumah duka, Selasa sore tadi. (Rmn/Riz)
Baca juga:
Tewas Ditusuk, Impian Andik Jadi Perwira AU Sirna
Taruna Akademi AU Tewas Ditusuk di Bandung