2 eksavator alias beko diturunkan untuk mengangkut tumpukan sampah di tanggul pembatas jalan Sungai Ciliwung yang melintasi kampung Cililitan Kecil dan Rawajati. Diperkirakan 250 ton sampah menggunung di sungai yang berada di bawah jembatan flyover Jalan Raya Kalibata, Jakarta Selatan itu.
"Sekitar 250 ton sampah, sekarang ini. 2 Pekan kemarin 280 ton sudah diangkat, sekarang ini datang lagi sampahnya," kata Unggun Agus, Kordinator Pelaksana Dinas Kebersihan Kecamatan Kramat Jati saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (31/1/2014).
2 eksavator itu, lanjut Unggun, didatangkan dari Dinas Kebersihan tempat dia bertugas sejak banjir mengenangi wilayah itu. Namun lantaran air meluap, eksavator pun sempat diungsikan.
"Sejak kemarin malam beko ini ngangkut sampahnya, pas air sudah surut. Waktu air mengenag dijalan ini bekonya kami naikkan ke atas biar nggak tenggelam," ujar dia.
Unggun mengaku, kerjanya kurang maksimal lantaran lintangan kabel PLN, namun hal ini dapat diatasi, dengan kehati-hatian. Untuk sampah sendiri nantinya akan di buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi.
"Tapi nanti dikumpulkan dulu ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) di dekat Banjir Kanal Timur, baru diangkat dengan truk tronton ke TPA Bantar Gebang. Jadi sifatnya estafet gitu, sekitar 4 unit truk di sini dan 5 unit tronton di sana," urai Unggun.
Kegiatan ini, sambungnya, merupkan intruksi Gubernur DKI Joko Widodo secara langsung. Setidaknya 3 titik gunungan sampat menghadang aliran sungai Ciliwung yakni Rawajati, Kampung Melayu, dan Mangarai.
"3 titik ini disorot langsung oleh gubernur," tandas Unggun. (Tnt/Yus)
Baca juga:
"Sekitar 250 ton sampah, sekarang ini. 2 Pekan kemarin 280 ton sudah diangkat, sekarang ini datang lagi sampahnya," kata Unggun Agus, Kordinator Pelaksana Dinas Kebersihan Kecamatan Kramat Jati saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (31/1/2014).
2 eksavator itu, lanjut Unggun, didatangkan dari Dinas Kebersihan tempat dia bertugas sejak banjir mengenangi wilayah itu. Namun lantaran air meluap, eksavator pun sempat diungsikan.
"Sejak kemarin malam beko ini ngangkut sampahnya, pas air sudah surut. Waktu air mengenag dijalan ini bekonya kami naikkan ke atas biar nggak tenggelam," ujar dia.
Unggun mengaku, kerjanya kurang maksimal lantaran lintangan kabel PLN, namun hal ini dapat diatasi, dengan kehati-hatian. Untuk sampah sendiri nantinya akan di buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi.
"Tapi nanti dikumpulkan dulu ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) di dekat Banjir Kanal Timur, baru diangkat dengan truk tronton ke TPA Bantar Gebang. Jadi sifatnya estafet gitu, sekitar 4 unit truk di sini dan 5 unit tronton di sana," urai Unggun.
Kegiatan ini, sambungnya, merupkan intruksi Gubernur DKI Joko Widodo secara langsung. Setidaknya 3 titik gunungan sampat menghadang aliran sungai Ciliwung yakni Rawajati, Kampung Melayu, dan Mangarai.
"3 titik ini disorot langsung oleh gubernur," tandas Unggun. (Tnt/Yus)
Baca juga:
Ular Sanca Kejutkan Pengeruk Sampah Banjir Rawajati
Seteru Pengungsi Banjir dan Dapur Umum
Hamil 8 Bulan, Elis Bertahan 3 Minggu di Tengah Kepungan Banjir