Pramono Edhie dan Ruhut Sitompul Gabung di Satgas Joko Tingkir

Pengukuhan ini dilaksanakan dihadapan keluarga besar Satuan Tugas Joko Tingkir di Medan, Sumatera Utara.

oleh Riski Adam diperbarui 17 Feb 2014, 06:05 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2014, 06:05 WIB
pramono-ruhut-140217b.jpg
Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat (PD), Pramono Edhie Wibowo, beserta Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul dan Ibrahim Sakty Batubara dikukuhkan sebagai Dewan Pembina Nasional Satuan Tugas (Satgas) Joko Tingkir.

Pengukuhan ini dilaksanakan dihadapan keluarga besar Satuan Tugas Joko Tingkir dalam acara perayaan ulang tahun organisasi masa ini yang ke-8, di Medan, Sumut.

"Sungguh sebuah kehormatan besar saya dipercaya menjadi Dewan Pembina ormas sebesar dan seterhormat Satgas Joko Tingkir. Insya Allah amanat ini akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya," kata Pramono Edhie dalam keterangan tertulisnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (17/2/2014).

Satgas Joko Tingkir adalah ormas yang deklarasikan tahun 2006 lalu di Medan, Sumatera Utara, dengan misi menjaga kerukunan dalam kebhinekaan Indonesia. Beranggotakan tokoh masyarakat berasal dari beragam suku bangsa di Indonesia, kini Satgas Joko Tingkir telah berkembang dan hadir di seluruh provinsi di Indonesia.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini menjelaskan, Ormas seperti Satgas Joko Tingkir harus terus menjadi panutan dan yang terdepan dalam menjaga kerukunan antarsuku bangsa di Indonesia. Dia juga berharap Satgas Joko Tingkir dan segala sumbangsihnya dapat menjadi tauladan masyarakat dan contoh positif ormas lainya di Indonesia. "Indonesia bisa maju, kalau kita semua bersatu," tuturnya.

Menurutnya, Satgas Joko Tingkir menyatakan kesiapannya untuk mensukseskan Pemilu Legislatif dan Presiden 2014 yang akan datang. Karena itu ia berharap, Satgas Joko Tingkir dapat membantu menyebarluaskan kepada masyarakat untuk turut memberikan suaranya dalam menetukan masa depan bangsa melalui Pemilu Legislatif dan Presiden 2014.

"Jangan gadaikan negara ini untuk lima tahun ke depan dengan menjadi golput, atau memilih kucing dalam karung. Pelajari rekam jejak para calon sebelum menentukan pilihan," tukas Ipar Presiden SBY ini. (Adm)

Baca Juga:
Pramono Edhie: Pemimpin Tak Boleh Asing di Negerinya Sendiri
Sutan Bhatoegana Dicekal KPK, Ruhut: `Badai` Belum Berlalu
Laporkan Ruhut, Boni Hargens Penuhi Panggilan BK DPR

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya