Liputan6.com, Jakarta Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) terus berupaya untuk mengembangkan UMKM di Indonesia agar naik kelas dan mandiri. Untuk mendukung hal tersebut, YDBA terus memperluas program pembinaan UMKM dengan berkolaborasi bersama berbagai stakeholder, salah satunya yaitu CV DAB Subur, perusahaan yang bergerak di bidang agro bisnis dengan fokus pada penanaman Serai Wangi dari hulu sampai ke hilir.
Kolaborasi dilakukan dengan mengembangkan UMKM Pertanian Serai Wangi di wilayah Bantul, Yogyakarta dan Lebak, Banten yang memiliki potensi sumberdaya dan SDM yang baik. Dalam kolaborasi tersebut, YDBA berperan sebagai pembina yang memberikan pelatihan manajemen kepada para petani. Sedangkan CV DAB Subur berperan sebagai Ayah Angkat bagi petani dengan memberikan pelatihan teknis dan memberikan kesempatan kepada petani untuk memasok hasil produksinya berupa serai wangi dan minyak atsiri yang telah memiliki standar quality, cost dan delivery (QCD) kepada CV DAB Subur.Â
Peresmian program pembinaan petani serai wangi di Yogyakarta ini diresmikan pada 21 Desember 2022 di Desa Dlingo, Bantul, Yogyakarta dengan ditandai penandatanganan komitmen bersama pada 21 Desember 2022 secara langsung oleh Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala, Direktur Utama CV DAB Subur, Wijayandaru Wisnutomo, Koordinator Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) YDBA di Yogyakarta, Fransisca Wisni Kristanti, serta perwakilan petani, yaitu Muhammad Febriyanto. Turut menyaksikan dalam peresmian tersebut, yaitu Advisor YDBA, Tonny Sumartono.
Program pembinaan petani serai wangi di Yogyakarta ini, melibatkan 19 petani yang tersebar di 2 Kabupaten 6 Desa. Sebelumnya pada 11 November 2022, YDBA bersama CV DAB Subur juga telah memulai program yang sama di wilayah Lebak, Banten dengan melibatkan 24 petani di 1 Kabupaten 2 Desa.
Sigit P. Kumala mengatakan, agar program pembinaan ini dapat mendukung para petani serai wangi untuk meningkatkan kompetensinya dalam budi daya serai wangi, yang semula fokus dalam menanam, ke depan dapat melakukan penyulingan yang menghasilkan minyak atsiri sesuai standar QCD dari konsumen yang tentu bisa meningkatkan produktivitas dan omset dari petani tersebut.
Sigit juga menambahkan, sejalan dengan grand desain program pembinaan ini, ke depan YDBA maupun CV DAB berharap para petani dapat mandiri dan membentuk komunitas serta badan usaha untuk mendukung kemajuan bisnisnya.
Wijayandaru Wisnutomo berharap, selain para petani nantinya dapat menghasilkan produk yang berkualitas, dengan program pembinaan ini diharapkan juga dapat mendukung terwujudnya tempat wisata yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Yatimin, salah seorang petani yang aktif mengikuti program pembinaan ini menyampaikan, bahwa banyak manfaat yang didapat sejak mengikuti program pembinaan. Yatimin mengaku lebih semangat lagi untuk berbudi daya serai wangi, dan berharap banyak petani lain yang bisa bergabung mengikuti program pembinaan.