Liputan6.com, Jakarta - Gonjang-ganjing kenaikan BBM non-subsidi di Tanah Air tak juga surut. Memang, harga dari BBM jenis premium yang diproduksi Pertamina tak jauh bedanya dengan harga BBM non subsidi, yaitu Rp 8.500 per liter.
Di kelas non-subsidi sendiri, Pertamina tak lagi jadi satu-satunya pemain tunggal. Di segmen 'khusus' ini, turut bermain Petronas, Total, dan perusahaan berlogo kerang, Shell. Shell sendiri saat ini menjadi retail BBM swasta yang jumlah SPBU nya paling banyak dijumpai.
Namun, siapakah sebenarnya konsumen terbesar dari perusahaan migas asal Belanda tersebut?
"Mayoritas konsumen kita motor. 60 persen konsumen kita motor, 40 persen mobil," ujar Julio Manuputty, Retail Marketing Manager Shell Indonesia di Jakarta pada Rabu (19/11/2014).
Ditanya alasan mengenai konsumen Shell yang saat ini mayoritas pemotor, Julio pun menampik jika hal tersebut merupakan strategi mereka untuk meraup pelanggan..
"Gak ada strategi khusus, karena populasi kendaraan yang ada di Jakarta motor memang," lanjut Julio.
Walau demikian, saat ini, diakui Julio, jumlah SPBU Shell yang ada di Indonesia sendiri masih tergolong sedikit dibanding negara lain atau tetangga Indonesia.
"Jumlah SPBU di Indonesia, khususnya Jakarta paling kecil dibanding negara lain di Asia Tenggara. Kita yang besar (jumlah SPBU) di Singapura, Malaysia, Thailand. Di Indonesia masih buncit, cuma 75 SPBU di Jakarta," tutup Julio. (Des/Des)