Liputan6.com, Michigan - Sebuah survei yang dilakukan pada 14 ribu pemilik mobil menunjukkan hasil menarik. Dalam survei tersebut, ditemukan bahwa fitur canggih terbaru dalam mobil jarang digunakan, bahkan terkadang tidak disadari fungsinya.
Melansir Automotive News pada Kamis (4/6/2015), survei yang dilakukan melalui kuesioner online pada April hingga Mei ini menemukan bahwa 43 persen dari responden menganggap teknologi infotainment pada mobil keluaran baru terlalu banyak.
Riset yang dilakukan oleh firma jajak pendapat Nielsen dan konsultan otomotif SBD ini menyatakan bahwa banyaknya fitur dibuat untuk meningkatkan pendapatan. Semakin banyak fitur, maka harga mobil semakin mahal dan pabrikan pun semakin untung.
"Tapi pemilik yang tidak begitu paham berbagai fitur tersebut akhirnya tidak akan menjadi konsumen setia," demikian tulis laporan tersebut. Karena itu, jika pabrikan ingin memiliki konsumen yang setia, maka kuncinya adalah fitur yang tepat guna.
"Menanamkan sistem infotainment yang tepat, fitur yang benar-benar orang ingin gunakan, serta membuatnya mudah digunakan mampu buat konsumen lebih loyal," sebut Andrew Hart, Direktur SBD.
Dari 42 fitur infotainment, 10 di antaranya mendapatkan skor terendah. Adapun yang terendah adalah fitur pengenalan suara. Selain itu, terdapat pula fitur integrasi smartphone serta built-in apps yang dianggap tidak terlalu penting.
(rio/sts)