Xi Jinping: China Siap Perkuat Kerja Sama dengan Asia Tenggara Hadapi Guncangan Ekonomi

Lawatan Xi Jinping ke tiga negara ASEAN akan berakhir di Kamboja pada Jumat (18/4/2025).

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 17 Apr 2025, 15:49 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2025, 15:48 WIB
Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat bertemu di Istana Negara, Kuala Lumpur, Rabu (16/4/2025).
Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat bertemu di Istana Negara, Kuala Lumpur, Rabu (16/4/2025). (Dok. AP Photo/Vincent Thian, Pool)... Selengkapnya

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Presiden Xi Jinping menyampaikan pada Rabu (16/4) bahwa China akan menjadi mitra yang bersifat kolaboratif dan berdiri bersama negara-negara Asia Tenggara dalam menghadapi guncangan ekonomi global.

"Dalam menghadapi guncangan terhadap tatanan global dan globalisasi ekonomi, China dan Malaysia akan berdiri bersama negara-negara di kawasan ini untuk melawan arus bawah dari konfrontasi geopolitik ... serta arus balik dari unilateralisme dan proteksionisme," kata Xi dalam pidatonya saat jamuan makan malam bersama Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim dalam kunjungan kenegaraannya ke Malaysia, seperti dilansir AP.

"Bersama-sama, kita akan menjaga masa depan cerah bagi keluarga besar Asia."

Malaysia adalah bagian dari lawatan Xi ke tiga negara ASEAN, yang meliputi Vietnam, dan Kamboja. Kunjungannya berlangsung di tengah eskalasi perang dagang yang dikobarkan Presiden Donald Trump.

Meskipun kunjungan ke Malaysia diyakini telah direncanakan sebelumnya, namun China dinilai memanfaatkan perkembangan terkini untuk memperkuat hubungan di kawasan serta mencari cara untuk mengurangi dampak dari tarif sebesar 245 persen yang tetap diberlakukan Amerika Serikat (AS) terhadap China, sementara negara-negara lain mendapat penangguhan.

Pada gilirannya, PM Anwar memuji China.

"Apa yang kita saksikan hari ini bukanlah upaya jujur untuk mengakui kekurangan dalam globalisasi, melainkan kemunduran menuju tribalisme ekonomi. Akses pasar sedang dijadikan senjata," kata Ibrahim. "Di masa-masa sulit seperti sekarang, dunia merindukan stabilitas, keandalan, dan tujuan bersama. Hal itu kami lihat dalam sikap yang ditunjukkan China."

Dalam kunjungannya, Xi menjanjikan akses pasar China yang lebih luas kepada Malaysia dan Vietnam, meskipun belum ada rincian yang dijelaskan. Dalam pertemuannya dengan Anwar, Xi menyampaikan harapannya agar perjanjian perdagangan bebas antara China dan ASEAN bisa segera ditandatangani, sebagai bentuk respons terhadap upaya AS untuk mengurangi ketergantungan ekonominya dari China, menurut siaran dari CCTV, penyiar resmi China.

Kantor Berita Xinhua melaporkan Xi membahas kerja sama lebih lanjut di bidang teknologi hijau dan kecerdasan buatan dalam pertemuannya dengan Raja Malaysia Sultan Ibrahim Iskandar pada Rabu.

China dan Malaysia menandatangani 31 nota kesepahaman terkait kerja sama, termasuk di bidang jasa dan perdagangan, pengembangan lanjutan dua kawasan industri (satu di China dan satu di Malaysia), serta ekspor produk pertanian Malaysia ke China.Malaysia merupakan lokasi dari sejumlah proyek dalam kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative), termasuk proyek kereta senilai USD 11,2 miliar, yang juga dibahas Xi dalam pertemuannya dengan raja Malaysia. China saat ini adalah mitra dagang terbesar Malaysia dan salah satu sumber utama investasi asing langsung.

Janji Serupa kepada Vietnam

Xi Jinping dan Luong Cuong
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Vietnam Luong Cuong di Noi Bai International Airport, Hanoi, Vietnam, Senin (14/4/2025). (Dok. Athit Perawongmetha/Pool Photo via AP)... Selengkapnya

Xi memulai tur regionalnya dengan kunjungan kenegaraan ke Vietnam. Dia tiba di Kuala Lumpur pada Selasa (15/4) untuk kunjungan selama tiga hari dan bertemu dengan PM Anwar pada Rabu.

Di Hanoi, Xi mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam serta para pemimpin tinggi lainnya termasuk presiden dan perdana menteri Vietnam.

China dan Vietnam menandatangani 40 nota kesepahaman, termasuk terkait kerja sama rantai pasokan dan proyek rel kereta bersama. Xi menjanjikan pula akses pasar yang lebih luas bagi ekspor produk pertanian Vietnam ke China, meskipun detail kesepakatannya belum diungkap ke publik.

Pada Rabu, Kementerian Perdagangan China mengonfirmasi bahwa China dan Vietnam telah menandatangani nota kesepahaman untuk membangun rantai pasokan industri yang lancar, stabil, dan tangguh, serta memperdalam kerja sama perdagangan dan investasi antara pelaku usaha kedua negara, meskipun tidak ada rincian tambahan yang diberikan.

China juga sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan dengan Vietnam, menurut pernyataan dari Kementerian Pertahanan China yang dirilis pada Rabu. Pernyataan tersebut tidak memuat rincian, tetapi kedua pihak sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk kerja politik, keamanan maritim, latihan bersama, dan pelatihan personel, serta meningkatkan hubungan militer antar kedua negara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya