Liputan6.com, Jakarta - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) terpaksa memangkas produksi beberapa modelnya untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Selain model untuk ekspor, Yamaha V-Ixion juga menjadi korban pengurangan jumlah produksi.
Tingginya permintaan NMax di dalam negeri menjadi alasan pabrikan berlambang garpu tala tersebut melakukan hal demikian. "Kami ingin konsentrasi di pasar dalam negeri," ujar Asisten GM Marketing YIMM Mohammad Masykur baru-baru ini.
Lebih lanjut ia menyebutkan, sejak Maret lalu kapasitas produksi NMAX dinaikan dari 13 ribu menjadi 20 ribu untuk memenuhi pasar domestik. "Sementara produksi V-Ixion dikurangi dari 20 ribu jadi 8.000an. Kalau Ekspor diturunin dari 5.200 unit jadi 1.840 unit," jelasnya.
Yamaha menyakini jika pasar telah berubah. V-Ixion yang selama ini menjadi kontributor digeser posisinya oleh NMax.
"Pasar berubah. Dulu RX King penjualannya tertinggi, banyak gembar gembor motor 2-Tak boros tapi ternyata kita masih survive. Lalu ganti V-Ixion, digempur kiri kanan tapi penjualan masih baik. Tapi sekarang ada NMax. Jadi saat digempur kita sudah punya jagoan baru," tutup Masykur.