Kunci Ruang Gerak Pencuri, Jangan Matikan Sensor Getar Alarm

Bagi pemilik mobil, jangan sampai mematikan sensor getar di alarm mobil, untuk mempersempit ruang gerak pencuri

oleh Arief Aszhari diperbarui 22 Jun 2017, 13:08 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2017, 13:08 WIB
Alarm Mobil
Alarm Mobil

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang lebaran, kasus pencurian kendaraan baik sepeda motor atau mobil semakin merajalela. Bahkan, untuk membawa kabur mobil para pencuri ini tidak membutuhkan waktu sampai 10 menit, apalagi motor yang tidak lebih dari 5 menit.

Untuk mencegah kasus pencurian ini, maka sebaiknya kendaraan dilengkapi dengan sistem keamanan yang mumpuni. Tidak cukup hanya satu alarm, perlu kunci setir ganda, gps tracker, atau anti starter.

"Namanya pencuri, pasti ada aja caranya, dan lebih pinter. Tapi, setidaknya kita persempit ruang gerak para maling tersebut," ujar Aat dari JavaMotor, spesialis alarm, saat berbincang dengan Liputan6.com, belum lama ini.

Lanjut Aat, banyak pemilik mobil yang mematikan sensor getar pada alarm mobilnya. Padahal, fitur ini cukup penting, karena ketika mobil dibobol lewat kaca jendela, jika tidak ada sensor getar maka alarm tidak akan berbunyi.

"Memang, kalau tidak dimatikan dan karena ada getaran sedikit alarm pasti berbunyi, apalagi mengganggu tetangga sekitar. Tapi mau pilih mana, terganggu atau mobil aman?" jelasnya.

Sebenarnya, sensor getar alarm ini tidak harus dimatikan. Pasalnya, tingkat sensitivitasnya masih bisa diatur hingga tingkat sangat minimal. "Kalau alarm belum ada sensor getarnya, lebih baik diganti. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 600 ribu," pungkasnya.

 

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya