Penjualan Sepeda Motor Tersandung Anak Sekolah dan Lebaran

Masyarakat masih menunggu dan menyimpan uangnya, dibanding harus beli motor. Hai ini karena kebutuhan anak sekolah dan kebutuhan lebaran.

oleh Arief Aszhari diperbarui 21 Jun 2017, 15:26 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2017, 15:26 WIB
Sepeda motor Yamaha
Produsen motor kenamaan Yamaha telah berkomitmen untuk turun menjaga kelestarian lingkungan hidup di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan sepeda motor di Mei 2017 mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya. Namun, secara total dalam lima bulan pertama tahun ini, dibanding periode yang sama tahun lalu mengalami penurunan sebesar 5,03 persen.

Merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor di Mei 2017 tercatat sebanyak 531.496 unit, meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya sebesar 388.045 unit.

Secara total, Januari hingga Mei 2017 hanya mencatatkan penjualan 2.321.079 unit, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 2.444.010 unit.

Dijelaskan Penasihat AISI, Gunadi Sindhuwinata, penjualan sepeda motor hingga Mei 2017 ini cukup bermasalah. Bahkan, target awal tahun sebesar 6 juta unit lebih atau sama dengan tahun lalu tidak akan tercapai.

"Kalau lihat penjualan lima bulan lebih ini, jika disetahunkan maksimum hanya 6 juta unit. Tapi, saya tidak tahu jelang dan setelah Lebaran keadaan pasar gimana," ujar Gunadi saat ditemudi di bilangan Cawang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Pria yang akrab disapa Pak kang ini menjelaskan, belum meningkatnya penjualan sepeda motor di Indonesia karena masalah psikologis. Artinya, meskipun pertumbuhan ekonomi di Tanah Air cukup bagus, masyarakat masih menahan uangnya untuk berbelanja.

"Masyarakat cenderung menunggu, lebih baik menyimpan uangnya dibanding belanja. Banyak yang mempengaruhi, masa anak sekolah dan Lebaran. Tidak hanya membeli motor saat Lebaran, tapi kebutuhan lain yang lebih penting," ujar Gunadi.

 

 

Simak video menarik di bawah ini:

Next

Semester Dua Sangat Penting

Melihat hal tersebut, pihak AISI menilai semester kedua tahun ini akan menjadi penting. Pasalnya, dengan adanya sedikit perbaikan meskipun tidak seperti tahun lalu, akan sangat baik untuk kondisi penjualan sepeda motor di Indonesia.

"Tidak perlu mencapai seperti tahun lalu. Jika ada tendensi perbaikan itu sudah bagus. Ke depannya pasti akan naik penjualan sepeda motor," ujar Gunadi.

Sementara itu, untuk tahun ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang diprediksi akan berada di atas lima persen dinilai tidak cukup berpengaruh dengan penjualan sepeda motor yang masih belum mengalami peningkatan signifikan.

"Kita bisa bayangkan, tanpa pembangunan di daerah bagaimana ekonomi kita bisa tumbuh. Dengan kerja keras demikian, kita baru 5,3 persen, dan untuk pasar sepeda motor pertumbuhan ini agak mepet," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya