BBM yang Tak Cocok Bisa Menyumbat Sistem Injeksi

Penumpukan deposit di sistem injeksi membuat bahan bakar sulit masuk ke ruang bakar. Akibatnya performa menurun, kompresi juga menurun, gas buang lebih kotor.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jun 2019, 20:01 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2019, 20:01 WIB
Fuel Injector
Fuel Injector (Foto: Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - Sejalan dengan berjalannya waktu, penumpukan endapan di dalam mesin mobil maupun motor tak dapat dihindarkan.  Salah satu dari penyebab timbulnya endapan deposit atau memicu terjadinya gesekan di ruang bakar adalah pemilihan bahan bakar yang salah. Mesin modern dengan sistem injeksi tentu memerlukan BBM dengan oktan tinggi.

"Mesin modern, termasuk dengan turbocharger kini berukuran lebih kecil dan bekerja dalam kondisi yang lebih berat, menghasilkan kondisi yang lebih berat bagi performa mesin," kata Andreas Schaefer Shell Global Solutions, Fuels Scientist dalam acara Shell Fuel Academy di Jakarta, Rabu (26/6).

Menurut Andreas, bahan bakar yang tidak baik dapat menyumbat komponen-komponen sistem bahan bakar, seperti injektor (injector noozle) dan katup masuk (inlet valve) pada mesin berbahan bakar bensin.

"Penumpukan deposit di sistem injeksi membuat bahan bakar sulit masuk ke ruang bakar. Akibatnya performa menurun, kompresi juga menurun, gas buang lebih kotor. Jadi semuanya tidak efisiensi," kata Andreas yang datang langsung dari Jerman.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Efek Penggunaan Bahan Bakar

Dengan memilih bahan bakar yang baik, efek jangka pendek maupun jangka panjang secara langsung membentuk lapisan pelindung pada bagian-bagian kritis mesin, sehingga membantu mengurangi gesekan yang akan membantu mesin bergerak secara lebih fleksibel.

"Pengubah gesekan baru ini membantu komponen-komponen utama mesin dan mengurangi panas yang terjadi sehingga mesin bekerja secara lebih efisien. Di Shell kami punya formulasi Dynaflex yang membantu melindungi komponen-komponen sistem bahan bakar utama dari pembentukan endapan," ujarnya.

Namun demikian, efisiensi tidak akan terjadi jika penggunaan BBM yang bagus tidak dibarengi dengan mesin yang bersih atau kendaraan yang tidak terawat dengan baik.

"Industri otomotif sepakat bahwa endapan, meski dalam jumlah kecil pada bagian mesin yang sangat penting, seperti katup masuk mesin injeksi atau injector akan mempengaruhi performa dan efisiensi mesin." jelasnya

 

Zat Aditif

Menyinggung zat aditif pada Dynaflex, Andreas menyatakan bahwa formula ini diciptakan untuk mengurangi terbuangnya energi akibat panas gesekan pada saat sulit untuk melumasi bagian-bagian mesin yang bergesekan. Dan semakin sedikit energi yang terbuang akan membantu efisiensi mesin. "Teknologi Dynaflex dengan molekul Friction reducer mengurangi panas secara signifikan," klaimnya.

Seperti diketahui Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta, dan pertumbuhan kelas menengah yang berkembang pesat telah memicu konsumsi bahan bakar di kota-kota besar dan menengah. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat menjanjikan bagi produsen bahan bakar dunia.

Sumber: Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya