Kemenhub Beri Usulan Pelat Nomor Kendaraan Listrik Berbeda Warna

Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) atau yang lebih dikenal dengan nama pelat nomor merupakan identitas yang harus disematkan di bagian depan dan belakang sebuah kendaraan.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 03 Okt 2019, 07:04 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2019, 07:04 WIB
Indotrans Expo 2019
Sepeda motor listrik Gesits dalam pameran Indotrans Expo 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (13/9/2019). Pameran tersebut untuk menunjukkan potret keberhasilan pemerintah dalam pembangunan di bidang transportasi, infrastruktur, dan pariwisata. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) atau yang lebih dikenal dengan nama pelat nomor merupakan identitas yang harus disematkan di bagian depan dan belakang sebuah kendaraan.

Khusus negara Indonesia, terdapat lima warna pelat nomor yang dibedakan berdasarkan peruntukan kendaraan. Karena itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiadi memberikan usulan adanya perbedaan warna pada kendaraan listrik.

"Kita melihat beberapa negara memberikan warna berbeda pada pelat nomor yang digunakan sepeda motor listrik dengan yang berbahan bakar fosil," ujar Budi di Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Budi menilai adanya insentif khusus yang diberikan kepada kendaraan listrik membuat identitasnya harus dibedakan dengan mobil dan motor konvensional yang sudah ada saat ini.

"Karena semua negara mendorong kendaraan listrik dan memberikan daya tarik kepada masyarakat, untuk itu harus ada insetif non fiskal kepada penggunanya. Mungkin ada jalur khusus, tidak membayar parkir," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perbedaan Pelat Nomor Kendaraan Listrik Diperlukan

Agar petugas yang berjaga tidak salah melakukan identifikasi kendaraan, Budi berharap adanya perbedaan yang disematkan pada pelat nomor kendaraan listrik.

"Secara tepat petugas-petugas itu harus tahu ini kendaraan listrik atau bukan. Mangkanya ada usul, bisa tidak pelat nomor berbeda warna atau kemudian dengan kode khusus," tutur Budi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya