Liputan6.com, Jakarta - Calon dari petahana atau incumbent tidak menjamin kembali berjaya pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2015. Seperti yang terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Mantan Bupati Bima Syafrudin tumbang dalam pertarungan ini.
Berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pasangan calon (paslon) Syafrudin-Masykur hanya memperoleh suara 28,40%. Dia dikalahkan penantangnya, seorang srikandi bernama Indah Dhamayanti Putri yang berpasangan dengan Dahlan M Noer. Keduanya mendapat suara 40,51%.
Sementara pasangan calon lain, Ady Mahyudi-A Zubair mendapatkan 20,58% suara. Sedangkan pasangan Abdul Khayir-Abdul Hamid hanya memperoleh 10,87% suara.
Advertisement
Direktur LSI Network Adjie Alfaraby mengatakan, ada 3 faktor yang membuat kandidat dipilih dalam pilkada. Pertama, tentang kinerja sebelumnya jika kandidat merupakan petahana. Kedua, popularitas kandidat. Dan ketiga, tingkat intensitas kampanye.
Baca Juga
"Jika yang maju adalah incumbent atau petahana, menang atau kalahnya sangat ditentukan oleh kinerja sebelumnya. Jika memuaskan, besar kemungkinan terpilih kembali," ujar Adjie di Jakarta, Rabu (9/12/2015).
Namun tidak semua nasib incumbent kandas di kontestasi politik tahun ini. Beberapa kandidat petahana justru melenggang dengan mudah di pilkada serentak 2015.
Salah satunya mantan Wakil Walikota Batam Muhammad Rudi yang berpasangan dengan Amsakaar Achmad. Pasangan tersebut memperoleh 60,20% suara mengalahkan lawannya Ria Saptarika-Sulistyana yang hanya mendulang 39,80% suara.
Kemudian mantan Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Syaharie Jaang dan Nursyirwan Ismail. Pasangan tersebut kembali dipercaya meneruskan tonggak kepemimpinan di Kota Samarinda dengan memperoleh suara 76,80%. Keduanya mengalahkan penantangnya, paslon Mudiyat Noor-Iswandi yang hanya memperoleh 23,20% suara.
Selain itu, pasangan mantan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Anna Sophanah-Supendi juga kembali mendapat kepercayaan dari rakyatnya. Pasangan incumbent itu meraih suara tipis 55,13%. Sementara lawannya Toto Sucartono-Rasta Wiguna memperoleh 44,87% suara.