Jimly Asshiddiqie Yakini Isu SARA Tak Terjadi di Pilkada 2018

Jimly Asshiddiqie mengimbau agar masyarakat tidak tegang dan terlalu serius menghadapi pilkada 2018.

oleh Ika Defianti diperbarui 21 Feb 2018, 18:40 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2018, 18:40 WIB
Ini 14 Nama Calon Komisioner Komnas HAM
Jimly Asshiddiqie memberi keterangan terkait nama calon Komisioner Komnas HAM, Jakarta, Rabu (2/8). Jimly berharap ke-14 nama tersebut berkomitmen dengan visi dan misi yang telah menjadi tujuan awal dari Komnas HAM. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie yakin isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) di DKI Jakarta tidak akan terjadi di pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018.

"Kalau kita lihat (Pilkada 2018) tidak meneruskan polarisasi yang telah terjadi di DKI. Maka artinya isu SARA itu tidak akan meneruskan apa yang terjadi di DKI," kata Jimly di Kantor Sekretariat ICMI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2018).

Dia menjelaskan, untuk di Jawa Barat saja terdapat empat pasangan calon kepada daerah. Koalisi partai di Pilkada Jabar juga tidak seperti di Pilkada DKI.

"Saya rasa tidak perlu ditakutkan sehingga penyerangan, penganiayaan terhadap tokoh-tokoh agama ini tidak berbanding lurus dengan kekhawatiran yang terjadi di (Pilkada) Jakarta tempo hari," ujar Jimly.


Jangan Tegang

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie
Ketum ICMI, Jimly Asshiddiqie memberikan pernyataan pers dalam diskusi bersama media di Jakarta, Rabu (9/8). Dalam kesempatan itu, Jimly juga mengecam aksi main hakim sendiri dengan membakar hidup-hidup seorang pria di Bekasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Mantan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu ini juga mengimbau agar masyarakat tidak tegang dan terlalu serius menghadapi pilkada. Sebab, bila pasangan calon yang diusung tidak menang, tidak akan meninggalkan rasa kecewa yang dalam.

"Eggak usah terlalu serius, kalau gagal kecewanya juga jangan berlama-lama, dua hari cukup lah. Karena ini harus dipahami, ini permainan bernegara, maksud saya dalam artian positif memilih pemimpin," pesan Jimly.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya