Liputan6.com, Jakarta - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengungkapkan jumlah partisipasi perempuan dalam Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) serentak 2018.
Menurut Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini, angka partisipasi perempuan pada pilkada tahun ini naik dibandingkan pilkada tahun-tahun sebelumnya.
Pada Pilkada 2018 jumlah partisipasi perempuan 8,85 persen, dengan rincian dari 1.140 pendaftar calon kepala daerah baik untuk calon gubernur, calon bupati, maupun calon wali kota di seluruh wilayah yang menggelar pilkada, 101 orang merupakan perempuan.
Advertisement
Meski jumlahnya tidak besar, angka partisipasi pada Pilkada 2018 jauh lebih tinggi dibandingkan pada Pilkada 2015 dan 2017.
"Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan partisipasi perempuan yang hanya mencapai 7,47 persen di Pilkada 2015 dan 7,17 di pilkada 2017," kata Titi di kantor KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2018).
Â
3 Partai Calonkan Banyak Perempuan
Sementara peneliti Perludem, Maharddika, menyebutkan, dari 101 jumlah perempuan yang menjadi calon kepala daerah, 86 di antaranya didukung partai politik dan 15 melalui jalur perseorangan.
"Dua orang perempuan mendaftar jadi calon gubernur yakni Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur dan Karolin Margret Natasa di Kalimantan Barat," ujar Mahardikka.
Untuk jalur partai, kata dia, terdiri dari Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra.
Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan Partai Demokrat, tercatat mencalonkan lebih banyak perempuan pada Pilkada 2018 dibandingkan pada Pilkada 2017. Sedangkan PDIP dan PKB mengalami penurunan.
Advertisement