Liputan6.com, Jakarta Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendukung penuh upaya para pihak yang bakal melapor sejumlah kasus penurunan baliho ke Bawaslu.
"Kami sangat mendukung dan mendorong upaya pelaporan ke pihak terkait jika memang benar ada pelanggaran," kata Jubir TKN, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterangannya, Senin (19/11/2023).
Politikus Demokrat ini menuturkan, penurunan baliho tak hanya dirasakan oleh pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saja.
Advertisement
Menurut dia, spanduk pihaknya juga mengalami kerusakan Baliho di Bangka Belitung. "Di Bangka Belitung spanduk pasangan Prabowo-Gibran 70 persen rusak," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya sangat mendukung setiap hal yang ditengarai sebagai pelanggaran dapat diselesaikan sesuai dengan sistem dan hukum yang berlaku. Hal ini agar tidak menjadi isu yang hanya sekadar memanaskan suasana pemilu 2024.
"Agar pelanggaran-pelanggaran ini dapat diselesaikan, bukan menjadi isu yang sarat muatan politis," tuturnya.
Herzaky juga meminta masyarakat ikut mengawal jalannya pesta demokrasi agar berjalan lancar hingga pencoblosan pada 14 Februari 2024 mendatang.
"Ayo masyarakat ikut awasi jika ada pelanggaran, kita dukung penuh pesta demokrasi dengan riang gembira," jelasnya.
Â
Fokus Sosialisasikan Program
Saat ini pihak Tim Kampanye Nasional, lanjut Herzaky, terus fokus mensosialisasikan program kerja Prabowo-Gibran untuk memenangkan hati rakyat.
Dia pun mengimbau kepada pendukung Prabowo - Gibran kerja cerdas dan santun untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 2 ini.
"Kita harus terus bergerak memenangkan hati rakyat dan jangan lupa kedepankan sosialisasi progeam dan kampanye yang santun agar tercipta pemilu yang riang gembira," pungkasnya.
Â
Advertisement
PAN Akan Populerkan Joget Gemoy
Partai Amanat Nasional (PAN) akan meramaikan suasana Pemilu 2024 dengan mengajak semua orang merasa bahagia dan merayakannya.
Ketua DPP PAN Zita Anjani mengatakan, pihaknya akan mengembalikan makna Pemilu 2024 yang sebenarnya sebagai pesta demokrasi dengan joget gemoy yang dipopulerkan calon presiden Prabowo Subianto.
"Kami ingin mengembalikan konsep pesta demokrasi dengan mempopulerkan joget gemoy," kata dia dalam keterangannya, Minggu (19/11/2023).
Â
Tak Saling Berkelahi
Zita pun mengungkapkan joget gemoy ini memang terinspirasi dari gerakan sederhana yang dilakukan oleh Prabowo, kemudian juga sebutan para warganet akan sosok capres nomor urut dua itu yang menyebut dengan sebutan gemoy.
Di sisi lain pun, dia juga mengungkapkan, peningkatan elektabilitas PAN disebabkan penampilan yang lebih santai dan dinamis, khususnya menarik bagi pemilih muda.
Sehingga, dengan joget gemoy ini, diharapkan anak muda mau terlibat dan tak ada lagi perkelahian satu sama lain di Pemilu 2024.
"Jangan bikin kita berantem satu sama lain. Pesta Demokrasi itu senang-senang, dengan tujuan memilih pemimpin Indonesia selanjutnya," pungkas Zita.
Advertisement