Fauzi Bowo Tak Tertarik Jadi Timses Cagub Jakarta: Saya Sudah Pensiun

Mantan gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menegaskan, dirinya bukan merupakan anggtoa tim sukses pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 05 Sep 2024, 15:29 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 15:28 WIB
Ridwan Kamil berbincang dengan Fauzi Bowo
Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) berbincang dengan mantan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo (Foke) saat mengujungi Museum Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta, Rabu (4/9/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menegaskan, dirinya bukan merupakan anggtoa tim sukses pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024.

Ia mengaku, sempat ditawari menjadi timses cagub dan cawagub Jakarta 2024, Ridwan Kamil-Suswono. Namun, dia menolak lantaran sudah cukup umur.

"Saya sudah pensiun, sudah tak pantas. Orang tuh sudah harus bisa memantaskan dirinya di mana dia bisa berfungsi secara baik," kata Fauzi Bowo di Setu Babakan Jakarta Selatan, dilansir dari Antara, Kamis (5/9/2024).

Pada kesempatan itu, Fauzi Bowo memang bertemu dengan Ridwan Kamil-Siswono. Menurut pria yang akbra disapa Foke ini, pertemuan tersebut membahas aset apa saja yang dimiliki Jakarta, salah satunya UPK PBB Setu Babakan.

Dalam pertemuan itu, dia menilai sudah menjadi kewajiban untuk memberikan informasi sebanyak mungkin mengenai sejarah kota, infrastruktur, sosial budaya, ekonomi dan sebagainya.

"Kewajiban saya cuma satu, memperkenalkan Jakarta seisinya, seutuhnya kepada mereka yang akan memimpin Jakarta," ujarnya.

Sementara, Ridwan Kamil mengatakan dia menerima wejangan dari Fauzi Bowo untuk menjadi pemimpin yang visioner dan amanah dalam menyelesaikan segala permasalahan. Dia mengaku telah membahas sejumlah masalah di Jakarta untuk segera ditemukan solusi.

"Mengatasi banjir utara, tadi kita bahas ya beberapa hal, setengahnya adalah tentang infrastruktur," ujarnya.

Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengatakan, telah banyak belajar dari Fauzi terutama dalam mengelola Jakarta sebagai pusat ekonomi pasca ibu kota pindah ke IKN Kalimantan Timur.

RK-Suswono merupakan salah satu dari tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada DKI 2024, selain Pramono Anung-Rano Karno dan paslon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Ketiga paslon telah mendaftarkan secara resmi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pramono Anung dan Rano Karno Minta Nasihat Foke Terkait Masalah Jakarta

Pramono Anung-Rano Karno Temui Fauzi Bowo di Museum MH Thamrin
Pramono Anung-Rano Karno menginginkan agar Museum MH Thamrin bisa lebih baik jika nanti terpilih sebagai gubernur. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pasangan bakal calon gubenur dan bakal wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno akan menggandeng mantan-mantan gubernur DKI Jakarta untuk bersama-sama menyelesaikan masalah Jakarta. Salah satu mantan gubernur yang digandeng adalah Fauzi Bowo atau biasa disapa Foke.

"Kami akan mohon nasihat kepada Bang Foke," kata Pramono di Museum MH. Thamrin, Jakarta Pusat pada Selasa (3/9/2024).

Pramono Anung mengatakan safari politik akan diisi dengan berkunjung ke figur-figur yang yang pernah berjasa untuk Jakarta. Dia sendiri ogah untuk memperdebatkan kelebihan maupun kekurangan Gubernur Jakarta terdahulu.

Sekretaris Kabinet itu menyatakan tiap pemimpin punya keunggulan dan kekurangan masing-masing dalam membenahi Kota Jakarta.

"Saya pingin sowan satu per satu, karena apa pun semuanya memiliki legacy dengan kepemimpinan dan gaya masing-masing. Saya tidak mau memperdebatkan kelebihan atau kekurangan, semuanya pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan karena tantangannya berbeda-beda," ucap Pramono.

Politikus PDIP itu kemudian menyinggung beberapa persoalan yang harus dicarikan solusi, antara lain parkir liar. Pramono tegas menyampaikan, parkir liar harus ditertibkan. Tentu dengan cara yang elegan. Dalam hal ini, Pramono akan melibatkan para pelaku parkir liar untuk sama-sama mencarikan solusi terhadap persoalan tersebut.

"Sekarang kan sudah era digitalisasi, semuanya harus dilakukan secara begitu. Enggak bisa katakanlah memberikan ruang kepada seseorang parkir liar. Kalau itu ditertibkan, semua orang nurut," kata Pramono.

"Selama yang mengelola parkir liar juga dilibatkan untuk penyelesaian pengembangan dan persoalan parkir di daerah itu. Tapi bukan premanisme ya, itu kita lawan," ucap Pramono.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya