Tuntut Tanah Bengkok, Ribuan Perangkat Desa Datangi Istana

oleh Nasuri, diperbarui 27 Mei 2015, 17:45 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2015 17:45 WIB
Tuntut Tanah Bengkok, Ribuan Perangkat Desa Datangi Istana
Sejumlah perangkat desa melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/5/2015). Aksi unjuk rasa ini menuntut segera disahkannya revisi PP 43/2014 yang di antaranya tentang penghapusan sistem tanah bengkok. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Foto 1 dari 6
Tuntut Tanah Bengkok, Ribuan Perangkat Desa Datangi Istana
Sejumlah perangkat desa melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/5/2015). Aksi unjuk rasa ini menuntut segera disahkannya revisi PP 43/2014 yang di antaranya tentang penghapusan sistem tanah bengkok. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Foto 2 dari 6
Tuntut Tanah Bengkok, Ribuan Perangkat Desa Datangi Istana
Ribuan kepala desa beserta perangkatnya menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/5/2015). Mereka berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Foto 3 dari 6
Tuntut Tanah Bengkok, Ribuan Perangkat Desa Datangi Istana
Memakai seragam berwarna hijau kecokelatan, para kepala desa tersebut menuntut pemerintah mengembalikan 'tanah bengkok', Jakarta, Rabu (27/5/2015). Tanah bengkok adalah tanah yang menjadi aset desa untuk menambah penghasilan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Foto 4 dari 6
Tuntut Tanah Bengkok, Ribuan Perangkat Desa Datangi Istana
Salah seorang perangkat desa memakai seragam SD saat aksi menuntut pengembalian ‘tanah bengkok’ di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/5/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Foto 5 dari 6
Tuntut Tanah Bengkok, Ribuan Perangkat Desa Datangi Istana
Budiman Sudjatmiko tampak ikut dalam aksi ribuan kepala desa di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/5/2015). Mereka menuntut pemerintah mengembalikan ‘tanah bengkok’ (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Foto 6 dari 6
Tuntut Tanah Bengkok, Ribuan Perangkat Desa Datangi Istana
Suasana aksi ribuan kepala desa di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/5/2015). Mereka menuntut pemerintah mengembalikan ‘tanah bengkok’ (Liputan6.com/Faizal Fanani)