Surat Edaran KPU Dinilai Buka Pintu Politik Dinasti di Pilkada 2015

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 29 Feb 2016, 14:05 WIB

Diterbitkan 23 Jun 2015, 06:00 WIB

Surat Edaran KPU Dinilai Buka Pintu Politik Dinasti di Pilkada 2015

Peneliti Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhani (kedua kiri) saat konferensi pers di kantor ICW, Jakarta, Senin (22/6/2015). Konferensi itu terkait terbitnya Surat Edaran KPU (SEKPU) Nomor 302/KPU/VI/2015. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Foto 1 dari 5

Peneliti Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhani (kedua kiri) saat konferensi pers di kantor ICW, Jakarta, Senin (22/6/2015). Konferensi itu terkait terbitnya Surat Edaran KPU (SEKPU) Nomor 302/KPU/VI/2015. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Foto 2 dari 5

Toto Sugiarto dari Para Syndicate (kanan) saat konferensi pers di kantor ICW, Jakarta, Senin (22/6/2015). Konferensi itu terkait terbitnya Surat Edaran KPU (SEKPU) Nomor 302/KPU/VI/2015. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Foto 3 dari 5

Peneliti Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhani ketika konferensi pers di kantor ICW, Jakarta, Senin (22/6/2015). Konferensi itu terkait terbitnya Surat Edaran KPU (SEKPU) Nomor 302/KPU/VI/2015. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Foto 4 dari 5

Berita Terkait

Koordinator Bidang Korupsi dan Politik ICW, Donal Fariz (kiri) saat konferensi pers di kantor ICW, Jakarta, Senin (22/6/2015). Konferensi itu terkait terbitnya Surat Edaran KPU (SEKPU) Nomor 302/KPU/VI/2015. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Foto 5 dari 5

Toto Sugiarto dari Para Syndicate (kedua kanan) saat konferensi pers di kantor ICW, Jakarta, Senin (22/6/2015). Konferensi itu terkait terbitnya Surat Edaran KPU (SEKPU) Nomor 302/KPU/VI/2015. (Liputan6.com/Helmi Afandi)