6 Tradisi Lebaran di Pelosok Nusantara

oleh Nasuri, diperbarui 16 Jul 2015, 20:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2015 20:00 WIB
Tradisi Lebaran di Pelosok Nusantara
Grebeg Syawal merupakan tradisi keraton Yogyakarta dalam memperingati Lebaran. Hasil bumi yang dibentuk berupa gunung akan diberikan kepada warga sekitar keraton. (Istimewa)
Foto 1 dari 6
Tradisi Lebaran di Pelosok Nusantara
Grebeg Syawal merupakan tradisi keraton Yogyakarta dalam memperingati Lebaran. Hasil bumi yang dibentuk berupa gunung akan diberikan kepada warga sekitar keraton. (Istimewa)
Foto 2 dari 6
Tradisi Lebaran di Pelosok Nusantara
Tradisi Bakar Gunung Api dilakukan oleh Suku Serawai di Bengkulu. Tradisi ini dilakukan saat malam takbiran. Batok kelapa disusun seperti tusuk sate kemudian dibakar sehingga api membumbung tinggi. (Istimewa)
Foto 3 dari 6
Tradisi Lebaran di Pelosok Nusantara
Di Aceh ada tradisi Meugang. Tradisi itu berupa memasak daging yang kemudian dibagikan kepada kaum dhuafa serta dimakan bersama-sema keluarga saat lebaran tiba. (Istimewa)
Foto 4 dari 6
Tradisi Lebaran di Pelosok Nusantara
Di Pontianak ada tradisi Meriam Karbit. Meriam dari kayu dengan diameter 30cm diletakkan di tepian Sungai Kapuas. Suara dentuman mariam sebagai tanda menyambut Lebaran. (Istimewa)
Foto 5 dari 6
Tradisi Lebaran di Pelosok Nusantara
Tradisi Perang Topat di Lombok Barat biasa dilakukan satu minggu setelah Lebaran. Kegiatannya berupa perang topat dimana warga sekitar saling melempar ketupat satu sama lain. (Istimewa)
Foto 6 dari 6
Tradisi Lebaran di Pelosok Nusantara
Menjelang Hari Raya Idul Fitri warga muslim Bali menggelar tradisi “ngejot” atau membagi-bagikan makanan kepada masayarakat sekitar tanpa membeda-bedakan agama yang dianutnya. (Istimewa)