Melihat Hilal dengan Cara Tradisional

oleh Nasuri, diperbarui 16 Jul 2015, 21:30 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2015 21:30 WIB
20150716-Melihat Hilal-Jakarta
Proses penglihatan hilal dengan cara tradisional di salah satu pondok pesantren di Kembangan, Jakarta, Kamis (16/7/2015). Mereka menggunakan alat bernama Rubu yang berbentuk seperempat lingkaran untuk melihat hilal. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 1 dari 5
20150716-Melihat Hilal-Jakarta
Proses penglihatan hilal dengan cara tradisional di salah satu pondok pesantren di Kembangan, Jakarta, Kamis (16/7/2015). Mereka menggunakan alat bernama Rubu yang berbentuk seperempat lingkaran untuk melihat hilal. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 2 dari 5
20150716-Melihat Hilal-Jakarta
Menjelang matahari terbenam, proses penglihatan hilal mulai dilaksanakan, Jakarta, Kamis (16/7/2015). Mereka menggunakan alat bernama Rubu yang berbentuk seperempat lingkaran untuk melihat hilal. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 3 dari 5
20150716-Melihat Hilal-Jakarta
Rubu adalah alat hitung yang ditemukan ahli falak Islam zaman dahulu untuk memproyeksikan peredaran benda-benda langit, Jakarta, Kamis (16/7/2015). Sampai kini, Rubu masih digunakan untuk melihat hilal. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 4 dari 5
20150716-Melihat Hilal-Jakarta
Proses penglihatan hilal dengan cara tradisional di salah satu pondok pesantren di Kembangan, Jakarta, Kamis (16/7/2015). Mereka menggunakan alat bernama Rubu yang berbentuk seperempat lingkaran untuk melihat hilal. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 5 dari 5
20150716-Melihat Hilal-Jakarta
Menjelang matahari terbenam, proses penglihatan hilal mulai dilaksanakan, Jakarta, Kamis (16/7/2015). Mereka menggunakan alat bernama Rubu yang berbentuk seperempat lingkaran untuk melihat hilal. (Liputan6.com/Helmi Afandi)