Ribuan Domba Sesaki Jalanan Kota Madrid

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 29 Feb 2016, 13:59 WIB

Diterbitkan 26 Okt 2015, 09:32 WIB

20151025-Ribuan Domba Sesaki Jalanan Kota Madrid-Spanyol

Penggembala berjalan bersama sekitar 2000 domba melewati pusat kota Madrid saat parade tahunan, Spanyol, Minggu (25/10). Para penggembala itu berdemonstrasi menentang perluasan wilayah perkotaan dan praktik-praktik pertanian modern. (REUTERS/Sergio Perez)

Foto 1 dari 6

Penggembala berjalan bersama sekitar 2000 domba melewati pusat kota Madrid saat parade tahunan, Spanyol, Minggu (25/10). Para penggembala itu berdemonstrasi menentang perluasan wilayah perkotaan dan praktik-praktik pertanian modern. (REUTERS/Sergio Perez)

Foto 2 dari 6

Penggembala memimpin domba melewati pusat kota Madrid saat parade tahunan, Spanyol Minggu (25/10). Setiap tahunnya, para penggembala itu berdemonstrasi menentang perluasan wilayah perkotaan dan praktik-praktik pertanian modern. (REUTERS/Sergio Perez)

Foto 3 dari 6

Seekor domba terlihat ditengah kawanannya saat parade tahunan di Madrid, Spanyol Minggu (25/10). Setiap tahunnya, para penggembala dan sekitar 2000 domba berdemo menentang perluasan wilayah perkotaan dan praktik pertanian modern. (REUTERS/Sergio Perez)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Warga berdiri disamping sekitar 2000 domba saat parade tahunan di pusat kota Madrid, Spanyol Minggu (25/10). Setiap tahunnya, para penggembala berdemonstrasi menentang perluasan wilayah perkotaan dan praktik-praktik pertanian modern.(REUTERS/Sergio Perez)

Foto 5 dari 6

Warga mengambil gambar kawanan domba saat parade tahunan di Madrid, Spanyol Minggu (25/10). Setiap tahunnya, para penggembala dan sekitar 2000 domba berdemonstrasi menentang perluasan wilayah perkotaan dan praktik pertanian modern. (REUTERS/Sergio Perez)

Foto 6 dari 6

Sekitar 2000 domba berjalan melewati Gerbang Alcala saat parade tahunan di Madrid, Spanyol Minggu (25/10). Setiap tahunnya, para penggembala berdemonstrasi menentang perluasan wilayah perkotaan dan praktik-praktik pertanian modern.(REUTERS/Sergio Perez)