Imigran Lakukan Aksi Jahit Mulut Untuk Lintasi Perbatasan Yunani

oleh Satria Yudha Baskara, diperbarui 23 Nov 2015, 19:02 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2015 19:02 WIB
20151123-Imigran Lakukan Aksi Jahit Mulut Untuk Lintasi Perbatasan Yunani
Seorang Imigran menjahit mulutnya selama lakukan protes kepada petugas yang menutup jalur perbatasan dari Yunani ke Gevgelija, , Makedonia, (23/11). Ratusan Imigran ini bersala dari Suriah , Irak dan Afghanistan. (REUTERS/Ognen Teofilovski)
Foto 1 dari 5
20151123-Imigran Lakukan Aksi Jahit Mulut Untuk Lintasi Perbatasan Yunani
Seorang Imigran menjahit mulutnya selama lakukan protes kepada petugas yang menutup jalur perbatasan dari Yunani ke Gevgelija, , Makedonia, (23/11). Ratusan Imigran ini bersala dari Suriah , Irak dan Afghanistan. (REUTERS/Ognen Teofilovski)
Foto 2 dari 5
20151123-Imigran Lakukan Aksi Jahit Mulut Untuk Lintasi Perbatasan Yunani
Imigran menangis melihat rekannya menjahit mulu selama protes kepada petugas yang menutup jalur perbatasan dari Yunani ke Gevgelija, , Makedonia, (23/11). Petugas melarang Imigran dengan memblokir jalan pakai kawat berduri. (REUTERS/Ognen Teofilovski)
Foto 3 dari 5
20151123-Imigran Lakukan Aksi Jahit Mulut Untuk Lintasi Perbatasan Yunani
Seorang Imigran menjahit mulutnya selama lakukan protes kepada petugas yang menutup jalur perbatasan dari Yunani ke Gevgelija, Makedonia, (23/11). Kondisi imigran memburuk karena suhu dingin dan salju yang mulai turun. (REUTERS/Ognen Teofilovski)
Foto 4 dari 5
20151123-Imigran Lakukan Aksi Jahit Mulut Untuk Lintasi Perbatasan Yunani
Seorang Imigran menangis diperbatasan Yunani dekat Gevgelija karena petugas setempat melarang mereka melintasi kawasan tersebut, Makedonia, (23/11). Kondisi imigran memburuk karena suhu dingin dan salju yang mulai turun. (REUTERS/Ognen Teofilovski)
Foto 5 dari 5
20151123-Imigran Lakukan Aksi Jahit Mulut Untuk Lintasi Perbatasan Yunani
Seorang Imigran menjahit mulutnya selama lakukan protes kepada petugas yang menutup jalur perbatasan dari Yunani ke Gevgelija, , Makedonia, (23/11). Ratusan Imigran ini bersala dari Suriah , Irak dan Afghanistan. (REUTERS/Ognen Teofilovski)