Aksi Vandalisme Nodai Kuburan Prajurit Perang Dunia I

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 24 Nov 2015, 08:32 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2015 08:32 WIB
20151123-Aksi Vandalisme Nodai Kuburan Prajurit Perang Dunia I -Inggris
Petugas membersihkan batu nisan kuburan Harefield di Hillingdon, Inggris, Rabu (23/11). Kuburan prajurit Australia & New Zealand yang tewas pada Perang Dunia I dicoret dengan graffiti kedua kalinya dalam 7 bulan terakhir di London (REUTERS/Stefan Wermuth)
Foto 1 dari 5
20151123-Aksi Vandalisme Nodai Kuburan Prajurit Perang Dunia I -Inggris
Petugas membersihkan batu nisan kuburan Harefield di Hillingdon, Inggris, Rabu (23/11). Kuburan prajurit Australia & New Zealand yang tewas pada Perang Dunia I dicoret dengan graffiti kedua kalinya dalam 7 bulan terakhir di London (REUTERS/Stefan Wermuth)
Foto 2 dari 5
20151123-Aksi Vandalisme Nodai Kuburan Prajurit Perang Dunia I -Inggris
Pekerja bersiap membersihkan batu nisan kuburan Harefield di Hillingdon, Inggris, Rabu (23/11). Kuburan prajurit Australia & New Zealand yang tewas pada Perang Dunia I dicoret dengan graffiti kedua kalinya dalam 7 bulan terakhir. (REUTERS/Stefan Wermuth)
Foto 3 dari 5
20151123-Aksi Vandalisme Nodai Kuburan Prajurit Perang Dunia I -Inggris
Nisan kuburan Harefield di Hillingdon, Inggris, tampak dibersihkan, Rabu (23/11). Kuburan prajurit Australia & New Zealand yang tewas pada Perang Dunia I dicoret dengan graffiti kedua kalinya dalam 7 bulan terakhir di London. (REUTERS/Stefan Wermuth)
Foto 4 dari 5
20151123-Aksi Vandalisme Nodai Kuburan Prajurit Perang Dunia I -Inggris
Pekerja membersihkan batu nisan kuburan Harefield di Hillingdon, Inggris, Rabu (23/11). Kuburan prajurit Australia & New Zealand yang tewas pada Perang Dunia I dicoret dengan graffiti kedua kalinya dalam 7 bulan terakhir di London.(REUTERS/Stefan Wermuth)
Foto 5 dari 5
20151123-Aksi Vandalisme Nodai Kuburan Prajurit Perang Dunia I -Inggris
Petugas membersihkan batu nisan kuburan Harefield di Hillingdon, Inggris, Rabu (23/11). Kuburan prajurit Australia & New Zealand yang tewas pada Perang Dunia I dicoret dengan graffiti kedua kalinya dalam 7 bulan terakhir di London (REUTERS/Stefan Wermuth)