Mengunjungi Kota Hantu Reaktor Nuklir Fukushima

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 10 Sep 2019, 15:26 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2016, 08:37 WIB
20160307-Mengunjungi Kota Hantu Reaktor Nuklir Fukushima-Jepang
Seorang wisatawan mengamati sebuah rumah kosong di Namie, Prefektur Fukushima, 11 Februari 2016. Lima tahun pasca bencana nuklir yang dipicu gempa dan tsunami Jepang, semakin banyak wisatawan yang bergabung dengan tur Fukushima (AFP PHOTO/Toru Yamanaka)
Foto 1 dari 5
20160307-Mengunjungi Kota Hantu Reaktor Nuklir Fukushima-Jepang
Seorang wisatawan mengamati sebuah rumah kosong di Namie, Prefektur Fukushima, 11 Februari 2016. Lima tahun pasca bencana nuklir yang dipicu gempa dan tsunami Jepang, semakin banyak wisatawan yang bergabung dengan tur Fukushima (AFP PHOTO/Toru Yamanaka)
Foto 2 dari 5
20160307-Mengunjungi Kota Hantu Reaktor Nuklir Fukushima-Jepang
Wisatawan melihat Sekolah Dasar Ukedo di Namie, Prefektur Fukushima, 11 Februari 2016. Lima tahun pasca bencana nuklir yang dipicu oleh gempa dan tsunami Jepang, semakin banyak wisatawan yang bergabung dengan tur Fukushima. (AFP PHOTO/Toru Yamanaka)
Foto 3 dari 5
20160307-Mengunjungi Kota Hantu Reaktor Nuklir Fukushima-Jepang
Wisatawan mengamati Stasiun Tomioka yang ditinggalkan di Namie, Prefektur Fukushima, 11 Februari 2016. Lima tahun pasca bencana nuklir yang dipicu gempa dan tsunami Jepang, banyak wisatawan yang bergabung dengan tur Fukushima (AFP PHOTO/Toru Yamanaka)
Foto 4 dari 5
20160307-Mengunjungi Kota Hantu Reaktor Nuklir Fukushima-Jepang
Wisatawan 'tur Fukushima ' melihat sapi yang memakan rumput yang terkontaminasi di sebuah peternakan di Namie, Prefektur Fukushima, setelah lima tahun pasca bencana nuklir yang dipicu gempa dan tsunami Jepang, 11 Februari 2016. (AFP PHOTO/Toru Yamanaka)
Foto 5 dari 5
20160307-Mengunjungi Kota Hantu Reaktor Nuklir Fukushima-Jepang
Dua wisatawan melihat Stasiun Tomioka yang ditinggalkan di Namie, Prefektur Fukushima, 11 Februari 2016. Lima tahun pasca bencana nuklir yang dipicu gempa dan tsunami Jepang, banyak wisatawan yang bergabung dengan tur Fukushima (AFP PHOTO/Toru Yamanaka)