Meski Dihentikan, Pengerukan Pasir Reklamasi Masih Berlanjut

oleh Nasuri, diperbarui 29 Apr 2016, 09:52 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2016, 23:17 WIB
20160427- Pengerukan Pasir Reklamasi Masih Berlanjut-Serang-Helmi Afandi
Kapal tongkang bernama "Queen of The Netherlands" yang digunakan untuk mengeruk pasir bawah laut untuk Reklamasi Teluk Jakarta beroperasi di perairan Serang, Banten, Rabu (27/4). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 1 dari 5
20160427- Pengerukan Pasir Reklamasi Masih Berlanjut-Serang-Helmi Afandi
Kapal tongkang bernama "Queen of The Netherlands" yang digunakan untuk mengeruk pasir bawah laut untuk Reklamasi Teluk Jakarta beroperasi di perairan Serang, Banten, Rabu (27/4). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 2 dari 5
20160427- Pengerukan Pasir Reklamasi Masih Berlanjut-Serang-Helmi Afandi
Nelayan beraktivitas di sekitar perairan Serang, Banten, Rabu (27/4). Reklamasi Teluk Jakarta bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan seperti abrasi serta kerusakan ekosistem mangrove. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 3 dari 5
20160427- Pengerukan Pasir Reklamasi Masih Berlanjut-Serang-Helmi Afandi
Nelayan memasang spanduk berisi penolakan penambangan pasir laut di perairan Serang, Banten, Rabu (27/4). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 4 dari 5
20160427- Pengerukan Pasir Reklamasi Masih Berlanjut-Serang-Helmi Afandi
Nelayan memasang spanduk berisi tuntutan bermacam kasus yang mengiringi Reklamasi teluk Jakarta di perairan Serang, Banten, Rabu (27/4). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Foto 5 dari 5
20160427- Pengerukan Pasir Reklamasi Masih Berlanjut-Serang-Helmi Afandi
Sebuah alat berat beraktivitas di kawasan perairan Serang, Banten, Rabu (27/4). (Liputan6.com/Helmi Afandi)