HEADLINE HARI INI

PDIP Boikot Retret Kepala Daerah Usai Hasto Ditahan KPK, Apa Dampaknya?

Buruh Pengupas Kulit Kerang, Potret Kemiskinan Kota

oleh Nasuri, diperbarui 19 Agu 2016, 16:31 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2016, 16:20 WIB
20160819- Buruh Pengupas Kulit Kerang Potret Kemiskinan Kota-Jakarta- Angga Yuniar

20160819- Buruh Pengupas Kulit Kerang Potret Kemiskinan Kota-Jakarta- Angga Yuniar

Aktifitas pekerja mengupas kulit kerang di pemukiman nelayan, Jakarta, Rabu (19/8). Kebanyakan buruh pengupas kulit kerang ini serabutan.
Foto 1 dari 4
20160819- Buruh Pengupas Kulit Kerang Potret Kemiskinan Kota-Jakarta- Angga Yuniar

20160819- Buruh Pengupas Kulit Kerang Potret Kemiskinan Kota-Jakarta- Angga Yuniar

Aktifitas pekerja mengupas kulit kerang di pemukiman nelayan, Jakarta, Rabu (19/8). Kebanyakan buruh pengupas kulit kerang ini adalah pekerja serabutan dengan penghasilan 30 ribu perhari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Foto 2 dari 4
20160819- Buruh Pengupas Kulit Kerang Potret Kemiskinan Kota-Jakarta- Angga Yuniar

20160819- Buruh Pengupas Kulit Kerang Potret Kemiskinan Kota-Jakarta- Angga Yuniar

Kerang yang sudah dikupas dikumpulkan di dalam baskom, Jakarta, Rabu (19/8). Di tengah berbagai himpitan kebutuhan keluarga sehari-hari di ibukota mereka harus bertahan di lingkungan yang tidak ideal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Foto 3 dari 4
20160819- Buruh Pengupas Kulit Kerang Potret Kemiskinan Kota-Jakarta- Angga Yuniar

20160819- Buruh Pengupas Kulit Kerang Potret Kemiskinan Kota-Jakarta- Angga Yuniar

Sejumlah pekerja mengupas kulit kerang di pemukiman nelayan, Jakarta, Rabu (19/8). Kebanyakan buruh pengupas kulit kerang ini adalah pekerja serabutan dengan penghasilan 30 ribu perhari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Foto 4 dari 4
Berita Terkait
20160819- Buruh Pengupas Kulit Kerang Potret Kemiskinan Kota-Jakarta- Angga Yuniar

20160819- Buruh Pengupas Kulit Kerang Potret Kemiskinan Kota-Jakarta- Angga Yuniar

Seorang bocah terlihat berada di tempat pengupasan kulit kerang di pemukiman nelayan, Jakarta, Rabu (19/8). Meski berada di Ibukota, para pekerja ini hanya diupah 30 ribu perhari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)