Kesedihan Keluarga Korban Tembak Mati di California

oleh Nasuri, diperbarui 09 Okt 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2016 15:30 WIB
20161009- Kesedihan Keluarga Korban Tembak Mati di California- Carnell Snell Jr-Reuters
Adik dari Carnell Snell, Caminisha Snell menyampaikan pidato saat upacara peringatan di Los Angeles, California, AS, Sabtu (8/10).
Foto 1 dari 5
20161009- Kesedihan Keluarga Korban Tembak Mati di California- Carnell Snell Jr-Reuters
Adik dari Carnell Snell, Caminisha Snell menyampaikan pidato saat upacara peringatan di Los Angeles, California, AS, Sabtu (8/10). Polisi mengatakan terpaksa menembak karena Snell hendak menyerang mereka dengan senpi. (REUTERS / Jonathan Alcorn)
Foto 2 dari 5
20161009- Kesedihan Keluarga Korban Tembak Mati di California- Carnell Snell Jr-Reuters
Peti mati Carnell Snell Jr, yang ditembak oleh Polisi Los Angeles tiba di tempat upacara peringatan di LA, California, AS, Sabtu (8/10). Polisi mengatakan terpaksa menembak karena Snell hendak menyerang mereka dengan senpi. (REUTERS / Jonathan Alcorn)
Foto 3 dari 5
20161009- Kesedihan Keluarga Korban Tembak Mati di California- Carnell Snell Jr-Reuters
Caminisha Snell (tengah), adik dari Carnell Snell, menangis setelah upacara peringatan untuk Carnell Snell Jr., yang ditembak oleh Polisi Los Angeles, di Los Angeles, California, AS, Sabtu (8/10) (REUTERS / Jonathan Alcorn)
Foto 4 dari 5
20161009- Kesedihan Keluarga Korban Tembak Mati di California- Carnell Snell Jr-Reuters
Kerabat menangis saat upacara peringatan untuk Carnell Snell Jr., yang ditembak oleh Polisi Los Angeles, di California, AS, Sabtu (8/10) Polisi mengatakan terpaksa menembak karena Snell hendak menyerang mereka dengan senpi. (REUTERS / Jonathan Alcorn)
Foto 5 dari 5
20161009- Kesedihan Keluarga Korban Tembak Mati di California- Carnell Snell Jr-Reuters
Dua orang teman melihat jenazah Carnell Snell Jr yang ditembak mati oleh Polisi Los Angeles, di Los Angeles, California, AS, Sabtu (8/10) Polisi mengatakan terpaksa menembak karena Snell hendak menyerang mereka dengan senpi. (REUTERS / Jonathan Alcorn)