Akhir 2016, PBNU Soroti Pudarnya Semangat Toleransi dan Kebhinekaan

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 30 Des 2016, 17:10 WIB
Diterbitkan 30 Des 2016 17:10 WIB
20161230-Akhir 2016, PBNU Soroti Pudarnya Semangat Toleransi dan Kebhinekaan-Jakarta
Dalam refleksinya, PBNU menyoroti pudarnya semangat toleransi dan kebhinekaan.
Foto 1 dari 4
20161230-Akhir 2016, PBNU Soroti Pudarnya Semangat Toleransi dan Kebhinekaan-Jakarta
Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini (tengah) memberi keterangan jelang pembacaan refleksi akhir tahun 2016 di Jakarta, Jumat (30/12). Dalam refleksinya, PBNU menyoroti pudarnya semangat toleransi dan kebhinekaan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Foto 2 dari 4
20161230-Akhir 2016, PBNU Soroti Pudarnya Semangat Toleransi dan Kebhinekaan-Jakarta
Ketua PBNU, Said Aqil Siraj (kedua kiri) bersama Helmy Faishal Zaini usai pembacaan refleksi akhir tahun 2016 di Jakarta, Jumat (30/12). Dalam refleksinya, PBNU menyoroti pudarnya semangat toleransi dan kebhinekaan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Foto 3 dari 4
20161230-Akhir 2016, PBNU Soroti Pudarnya Semangat Toleransi dan Kebhinekaan-Jakarta
Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini (kanan) memberi keterangan jelang pembacaan refleksi akhir tahun 2016 di Jakarta, Jumat (30/12). Dalam refleksinya, PBNU menyoroti pudarnya semangat toleransi dan kebhinekaan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Foto 4 dari 4
20161230-Akhir 2016, PBNU Soroti Pudarnya Semangat Toleransi dan Kebhinekaan-Jakarta
Ketua PBNU, Said Aqil Siraj (kiri) membacakan refleksi akhir tahun 2016 di Jakarta, Jumat (30/12). Dalam refleksinya, PBNU menyoroti pudarnya semangat toleransi dan kebhinekaan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)