PHOTO: Mengunjungi Kampung Warna-warni dan Bebas Rokok di Jakarta

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 02 Nov 2017, 16:10 WIB

Diterbitkan 02 Nov 2017 16:10 WIB

Kampung Penas di Cipinang Besar Selatan, mungkin satu-satunya kampung yang bebas asap rokok di Jakarta

Foto 1 dari 7

Seorang pedagang melintas dekat tembok warna-warni di Kampung Penas Tanggul, Cipinang Besar Selatan, Jakarta, Kamis (2/11). Kampung warna-warni tanpa rokok tersebut dibuat warga guna melindungi perempuan dan anak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Foto 2 dari 7

Warga beraktivitas dengan suasana dinding warna-warni di Kampung Penas Tanggul, Cipinang Besar Selatan, Jakarta, Kamis (2/11). Kampung warna-warni tanpa rokok itu dibuat sebagai bentuk upaya perlindungan bagi perempuan dan anak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Foto 3 dari 7

Seorang remaja melintas dekat tembok warna-warni di Kampung Penas Tanggul, Cipinang Besar Selatan, Jakarta, Kamis (2/11). Kampung warna-warni tanpa rokok tersebut dibuat warga guna melindungi perempuan dan anak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Suasana dinding warna-warni di Kampung Penas Tanggul, Cipinang Besar Selatan, Jakarta, Kamis (2/11). Program kampung warna-warni dan bebas asap rokok itu merupakan perlindungan bagi wanita dan anak-anak dari bahaya rokok. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Foto 5 dari 7

Warga beraktivitas dengan suasana dinding warna-warni di Kampung Penas Tanggul, Cipinang Besar Selatan, Jakarta, Kamis (2/11). Kampung warna-warni tanpa rokok tersebut dibuat warga guna melindungi perempuan dan anak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Foto 6 dari 7

Aktivitas warga di kampung warna-warni, Jalan Pancawarga, Cipinang Besar Selatan, Jakarta, Kamis (2/11). Program kampung warna-warni dan bebas asap rokok itu merupakan perlindungan bagi wanita dan anak-anak dari bahaya rokok. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Foto 7 dari 7

Seorang siswa SD melintas dekat tembok warna-warni di Kampung Penas Tanggul, Cipinang Besar Selatan, Jakarta, Kamis (2/11). Kampung warna-warni tanpa rokok tersebut dibuat warga guna melindungi perempuan dan anak. (Liputan6.com/Johan Tallo)