FOTO: Protes Lewat Mural, Seniman Misterius Banksy Hebohkan New York

oleh Fatkhur Rozaq Rosyidi, diperbarui 17 Mar 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2018 16:30 WIB
Protes Lewat Mural, Seniman Misterius Banksy Hebohkan New York
Seniman misterius Inggris, Banksy membuat lukisan untuk memprotes penahanan seniman Turki Zehra Dogan karena lukisannya
Foto 1 dari 6
Protes Lewat Mural, Seniman Misterius Banksy Hebohkan New York
Seorang wanita pejalan kaki melihat mural baru karya seniman misterius Inggris, Banksy di wilayah Manhattan, New York (15/3). Mural ini memprotes penahanan seniman Turki Zehra Dogan karena lukisannya. (AFP Photo/Timothy A. Kliit)
Foto 2 dari 6
Protes Lewat Mural, Seniman Misterius Banksy Hebohkan New York
Sejumlah pejalan kaki berlalu-lalang di dekat mural baru karya seniman misterius Inggris, Banksy di wilayah Manhattan, New York (15/3). (Spencer Platt / Getty Images / AFP)
Foto 3 dari 6
Protes Lewat Mural, Seniman Misterius Banksy Hebohkan New York
Seorang wanita berjalan di sebelah tembok besar yang dimural oleh Banksy di Manhattan, New York (15/3). Zehra Dogan dipenjara karena membuat lukisan yang menggambarkan kerusakan yang disebabkan oleh pasukan Turki. (Spencer Platt / Getty Images / AFP)
Foto 4 dari 6
Protes Lewat Mural, Seniman Misterius Banksy Hebohkan New York
Seorang pria berjalan di sebelah tembok besar yang dimural oleh seniman Banksy di wilayah Manhattan, New York (15/3). Di bagian ujung mural tersebut, Banksy menuliskan pesan "Free Zehra Dogan". (Spencer Platt / Getty Images / AFP)
Foto 5 dari 6
Protes Lewat Mural, Seniman Misterius Banksy Hebohkan New York
Sebuah mural karya Banksy yang menggambarkan tikus berlari di jam dinding di depan sebuah bangunan bank tua, Manhattan, New York (15/3). (Spencer Platt / Getty Images / AFP)
Foto 6 dari 6
Protes Lewat Mural, Seniman Misterius Banksy Hebohkan New York
Seorang pengendara sepeda melewati tembok besar yang dimural oleh seniman Banksy di wilayah Manhattan, New York (15/3). Secara keseluruhan mural ini menggambarkan sosok Zehra Dogan yang berada di balik jeruji besi. (AFP Photo/Timothy A. Kliit)