FOTO: Seruan Lapor Kekayaan, Spanduk Raksasa Dibentangkan di Gedung KPK

oleh Fatkhur Rozaq Rosyidi, diperbarui 26 Mar 2018, 16:15 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2018 16:15 WIB
Seruan Lapor Kekayaan, Spanduk Raksasa Dibentangkan di Gedung KPK
Spanduk bertuliskan "Berani Lapor Hebat!" ini bertujuan mengimbau para pejabat untuk melaporkan harta kekayaan mereka.
Foto 1 dari 6
Seruan Lapor Kekayaan, Spanduk Raksasa Dibentangkan di Gedung KPK
Aktivis membentangkan spanduk raksasa dengan cara repling turun dari gedung C Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Senin (26/3). Spanduk tersebut bertuliskan "Berani Lapor Hebat!". (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 2 dari 6
Seruan Lapor Kekayaan, Spanduk Raksasa Dibentangkan di Gedung KPK
Empat orang aktivis bersiap turun untuk membentangkan spanduk raksasa di gedung C Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Senin (26/3). Spanduk ini bertujuan mengimbau para pejabat untuk melaporkan harta kekayaan mereka. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 3 dari 6
Seruan Lapor Kekayaan, Spanduk Raksasa Dibentangkan di Gedung KPK
Aktivis membentangkan spanduk raksasa dengan cara repling turun dari gedung C Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Senin (26/3). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 4 dari 6
Seruan Lapor Kekayaan, Spanduk Raksasa Dibentangkan di Gedung KPK
Aktivis membentangkan spanduk raksasa di gedung C Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Senin (26/3). Spanduk itu juga memberi informasi untuk melaporkan harta kekayaan lewat elhkpn.kpk.go.id. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 5 dari 6
Seruan Lapor Kekayaan, Spanduk Raksasa Dibentangkan di Gedung KPK
Aktivis membentangkan spanduk raksasa dengan cara repling turun dari gedung C Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Senin (26/3). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 6 dari 6
Seruan Lapor Kekayaan, Spanduk Raksasa Dibentangkan di Gedung KPK
Empat orang aktivis membentangkan spanduk raksasa di gedung C Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Senin (26/3). Spanduk ini bertujuan mengimbau para pejabat untuk melaporkan harta kekayaan mereka. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)