FOTO: Bandara Sultan Syarif Kasim II Terapkan 3 Bahasa, Termasuk Melayu

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 23 Jun 2022, 14:04 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2018, 21:30 WIB
Bandara Sultan Syarif Kasim II Terapkan 3 Bahasa, Termasuk Melayu
Penerapan perda budaya di Bandara Sultan Syarif Kasim II sesuai visi Riau 2020 sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara.
Foto 1 dari 6
Bandara Sultan Syarif Kasim II Terapkan 3 Bahasa, Termasuk Melayu
Suasana Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau, Rabu (9/5). Bandara Sultan Syarif Kasim II mulai menerapkan penggunaan Bahasa Melayu pada 1 Mei 2018. (Liputan.com/Herman Zakharia)
Foto 2 dari 6
Bandara Sultan Syarif Kasim II Terapkan 3 Bahasa, Termasuk Melayu
Suasana Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau, Rabu (9/5). Sebelumnya, Bandara Sultan Syarif Kasim II hanya menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia untuk informasi penerbangan. (Liputan.com/Herman Zakharia)
Foto 3 dari 6
Bandara Sultan Syarif Kasim II Terapkan 3 Bahasa, Termasuk Melayu
Anak-anak bermain di taman Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, Rabu (9/5). Penggunaan Bahasa Melayu di tempat umum masuk dalam kategori muatan lokal budaya Melayu nonpendidikan. (Liputan.com/Herman Zakharia)
Foto 4 dari 6
Bandara Sultan Syarif Kasim II Terapkan 3 Bahasa, Termasuk Melayu
Suasana ruang tunggu penumpang Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau, Rabu (9/5). Menurut pihak bandara, Bahasa Melayu akan digunakan di bagian informasi. (Liputan.com/Herman Zakharia)
Foto 5 dari 6
Bandara Sultan Syarif Kasim II Terapkan 3 Bahasa, Termasuk Melayu
Penumpang menggunakan layanan internet gratis yang tersedia di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, Rabu (9/5). Bandara Sultan Syarif Kasim II menerapkan tiga bahasa yang dipakai sebagai pengantar informasi. (Liputan.com/Herman Zakharia)
Foto 6 dari 6
Bandara Sultan Syarif Kasim II Terapkan 3 Bahasa, Termasuk Melayu
Suasana arena bermain anak di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, Rabu (9/5). Penerapan perda budaya di Bandara Sultan Syarif Kasim II sesuai visi Riau 2020 sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara. (Liputan.com/Herman Zakharia)