FOTO: Setelah Tutup 7 Tahun, Suriah Buka Kembali Jalan Raya Homs

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 07 Jun 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2018 12:30 WIB
Suriah Buka Kembali Jalan Raya Homs
Pemerintah Suriah membuka kembali jalan raya antara kota Homs dan Hama setelah ditutup selama hampir tujuh tahun.
Foto 1 dari 6
Suriah Buka Kembali Jalan Raya Homs
Mobil-mobil pemerintah dan kendaraan militer melintasi jalan raya utama antara Homs dan Hama di Suriah tengah, Rabu (6/6). Pemerintah Suriah membuka kembali jalan raya Homs-Hama setelah ditutup selama hampir tujuh tahun. (AFP/STRINGER)
Foto 2 dari 6
Suriah Buka Kembali Jalan Raya Homs
Kendaraan pemerintah dengan bendera nasional Suriah melintasi jalan raya utama antara Homs dan Hama yang dibuka kembali, Rabu (6/6). Pembukaan kembali jalan raya itu menandai kemenangan untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad. (AFP/STRINGER)
Foto 3 dari 6
Suriah Buka Kembali Jalan Raya Homs
Mobil-mobil pemerintah dan kendaraan militer Rusia melintasi jalan raya utama antara Homs dan Hama di Suriah, Rabu (6/6). Pembukaan jalan itu dilakukan sebulan setelah pasukan Suriah merebut kembali wilayah kantong yang dikuasai militan itu (AFP/STRINGER)
Foto 4 dari 6
Suriah Buka Kembali Jalan Raya Homs
Pengendara motor mengibarkan bendera Suriah saat melintasi jalan raya utama antara Homs dan Hama yang dibuka kembali, Rabu (6/6). Pemerintah Suriah membuka kembali jalan raya Homs-Hama setelah ditutup selama hampir tujuh tahun. (AFP/STRINGER)
Foto 5 dari 6
Suriah Buka Kembali Jalan Raya Homs
Mobil-mobil pemerintah dan kendaraan militer Rusia melintasi jalan raya utama antara Homs dan Hama yang dibuka kembali di Suriah, Rabu (6/6). Pembukaan kembali jalan raya itu menandai kemenangan untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad. (AFP/STRINGER)
Foto 6 dari 6
Suriah Buka Kembali Jalan Raya Homs
Mobil-mobil pemerintah dan kendaraan militer Rusia melintasi jalan raya utama antara Homs dan Hama di Suriah, Rabu (6/6). Pembukaan jalan itu dilakukan sebulan setelah pasukan Suriah merebut kembali wilayah kantong yang dikuasai militan itu (AFP/STRINGER)