FOTO: Ekspresi Abdul Malik Haramain Usai Diperiksa KPK Terkait Kasus E-KTP

oleh Johan Fatzry, diperbarui 23 Jun 2022, 14:02 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 15:45 WIB
Ekspresi Abdul Malik Haramain Usai Diperiksa  KPK Terkait Kasus E-KTP
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Malik Haramain diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Markus Nari terkait dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan KTP elektronik.
Foto 1 dari 5
Ekspresi Abdul Malik Haramain Usai Diperiksa  KPK Terkait Kasus E-KTP
Mantan anggota DPR periode 2009-2014, Abdul Malik Haramain usai diperiksa di KPK, Jakarta, Senin (9/7). Politisi PKB ini diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Markus Nari terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan E-KTP. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 2 dari 5
Ekspresi Abdul Malik Haramain Usai Diperiksa  KPK Terkait Kasus E-KTP
Mantan anggota DPR periode 2009-2014, Abdul Malik Haramain usai diperiksa di KPK, Jakarta, Senin (9/7). Politisi PKB ini diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Markus Nari terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan E-KTP. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 3 dari 5
Ekspresi Abdul Malik Haramain Usai Diperiksa  KPK Terkait Kasus E-KTP
Mantan anggota DPR periode 2009-2014, Abdul Malik Haramain saat ditanya wartawan usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Senin (9/7). Politisi PKB ini diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Markus Nari. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 4 dari 5
Ekspresi Abdul Malik Haramain Usai Diperiksa  KPK Terkait Kasus E-KTP
Mantan anggota DPR periode 2009-2014, Abdul Malik Haramain usai diperiksa di KPK, Jakarta, Senin (9/7). Politisi PKB ini diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Markus Nari terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan E-KTP. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Foto 5 dari 5
Ekspresi Abdul Malik Haramain Usai Diperiksa  KPK Terkait Kasus E-KTP
Mantan anggota DPR periode 2009-2014, Abdul Malik Haramain usai diperiksa di KPK, Jakarta, Senin (9/7). Politisi PKB ini diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Markus Nari terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan E-KTP. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)