FOTO: Pelonggaran Lockdown, Tempat Potong Rambut di Malaysia Mulai Beroperasi

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 23 Jun 2022, 14:11 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2020, 17:00 WIB
Salon di Malaysia Kembali Beroperasi
Setelah hampir tiga bulan masa lockdown, pemerintah Malaysia membuka kembali hampir semua kegiatan ekonomi dan sosial dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan aturan jarak fisik
Foto 1 dari 5
Salon di Malaysia Kembali Beroperasi
Seorang barber memangkas rambut pelanggan di sebuah tempat pangkas rambut di Kuala Lumpur, 10 Juni 2020. Setelah hampir tiga bulan masa lockdown, pemerintah Malaysia melakukan pelonggaran sebagai upaya menghidupkan kembali perekonomian yang sempat terpukul akibat pandemi Covid-19. (Xinhua/Zhu Wei)
Foto 2 dari 5
Salon di Malaysia Kembali Beroperasi
Para barber memangkas rambut pelanggan di sebuah tempat pangkas rambut di Kuala Lumpur, Juni 2020. Setelah hampir tiga bulan masa lockdown, pemerintah Malaysia melakukan pelonggaran sebagai upaya menghidupkan kembali perekonomian yang sempat terpukul akibat pandemi Covid-19. (Xinhua/Zhu Wei)
Foto 3 dari 5
Salon di Malaysia Kembali Beroperasi
Seorang barber memeriksa suhu tubuh pelanggan di sebuah tempat pangkas rambut di Kuala Lumpur, 10 Juni 2020. Setelah hampir tiga bulan masa lockdown, pemerintah Malaysia melakukan pelonggaran untuk menghidupkan kembali perekonomian yang sempat terpukul akibat pandemi Covid-19. (Xinhua/Zhu Wei)
Foto 4 dari 5
Salon di Malaysia Kembali Beroperasi
Seorang barber menyemprotkan disinfektan ke kursi di sebuah tempat pangkas rambut di Kuala Lumpur, 10 Juni 2020. Setelah hampir tiga bulan masa lockdown, pemerintah Malaysia melakukan pelonggaran untuk menghidupkan kembali perekonomian yang sempat terpukul akibat pandemi Covid-19. (Xinhua/Zhu Wei)
Foto 5 dari 5
Salon di Malaysia Kembali Beroperasi
Para barber memangkas rambut pelanggan di sebuah tempat pangkas rambut di Kuala Lumpur, Juni 2020. Setelah hampir tiga bulan masa lockdown, pemerintah Malaysia melakukan pelonggaran sebagai upaya menghidupkan kembali perekonomian yang sempat terpukul akibat pandemi Covid-19. (Xinhua/Zhu Wei)