FOTO: Peretail Inggris Marks & Spencer akan Pangkas 7.000 Pekerja

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 19 Agu 2020, 11:15 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2020 11:15 WIB
Peretail Inggris Marks & Spencer akan Pangkas 7.000 Pekerja
Perusahaan ritel Inggris, Marks & Spencer berencana memangkas 7000 pekerja dalam tiga bulan ke depan guna merampingkan bisnis pasca terjadinya Covid-19.
Foto 1 dari 5
Peretail Inggris Marks & Spencer akan Pangkas 7.000 Pekerja
Orang-orang berjalan melewati cabang Marks and Spencer di London, Selasa (18/8/2020). Peretail Inggris, Marks & Spencer pada Selasa (18/8) mengumumkan rencananya untuk memangkas 7.000 pekerja dalam tiga bulan ke depan di tengah pandemi COVID-19. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)
Foto 2 dari 5
Peretail Inggris Marks & Spencer akan Pangkas 7.000 Pekerja
Seorang pelanggan meninggalkan toko Marks and Spencer di pusat kota London, Selasa (18/8/2020). Peretail Inggris, Marks & Spencer pada Selasa (18/8) mengumumkan rencananya untuk memangkas 7.000 pekerja dalam tiga bulan ke depan di tengah pandemi COVID-19. (Photo by JUSTIN TALLIS / AFP)
Foto 3 dari 5
Peretail Inggris Marks & Spencer akan Pangkas 7.000 Pekerja
Pejalan kaki berjalan melewati cabang toko Marks and Spencer di pusat kota London, Selasa (18/8/2020). Peretail Inggris, Marks & Spencer pada Selasa (18/8) mengumumkan rencananya untuk memangkas 7.000 pekerja dalam tiga bulan ke depan di tengah pandemi COVID-19. (Photo by JUSTIN TALLIS / AFP)
Foto 4 dari 5
Peretail Inggris Marks & Spencer akan Pangkas 7.000 Pekerja
Seorang perempuan melewati tanda di cabang toko Marks and Spencer di London, Selasa (18/8/2020). Peretail Inggris, Marks & Spencer pada Selasa (18/8) mengumumkan rencananya untuk memangkas 7.000 pekerja dalam tiga bulan ke depan di tengah pandemi COVID-19. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)
Foto 5 dari 5
Peretail Inggris Marks & Spencer akan Pangkas 7.000 Pekerja
Sebuah bus melewati cabang toko Marks and Spencer di London, Selasa (18/8/2020). Peretail Inggris, Marks & Spencer pada Selasa (18/8) mengumumkan rencananya untuk memangkas 7.000 pekerja dalam tiga bulan ke depan di tengah pandemi COVID-19. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)