FOTO: New York Hadirkan Kembali Tempat Makan Dalam Ruangan

oleh Johan Fatzry, diperbarui 23 Jun 2022, 14:12 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2020, 17:00 WIB
New York Hadirkan Kembali Tempat Makan Dalam Ruangan
Mulai Rabu (30/9), restoran-restoran di New York City diizinkan untuk membuka kembali layanan makan dalam ruangan selama masih di bawah 25 persen dari kapasitas maksimal dan mematuhi protokol keselamatan yang ketat.
Foto 1 dari 5
New York Hadirkan Kembali Tempat Makan Dalam Ruangan
Kursi dan meja diatur untuk membatasi kapasitas tempat duduk di restoran di New York, AS (30/9/2020). Mulai Rabu (30/9), restoran-restoran di New York City diizinkan untuk membuka kembali layanan makan dalam ruangan selama masih di bawah 25 persen dari kapasitas maksimal. (Xinhua/Michael Nagle)
Foto 2 dari 5
New York Hadirkan Kembali Tempat Makan Dalam Ruangan
Orang-orang menikmati hidangan makan malam di restoran di New York, AS (30/9/2020). Restoran di New York City diizinkan untuk membuka kembali layanan makan dalam ruangan selama masih di bawah 25 persen dari kapasitas maksimal dan mematuhi protokol keselamatan yang ketat. (Xinhua/Michael Nagle)
Foto 3 dari 5
New York Hadirkan Kembali Tempat Makan Dalam Ruangan
Orang-orang menikmati hidangan makan malam di restoran di New York, AS (30/9/2020). Restoran di New York City diizinkan untuk membuka kembali layanan makan dalam ruangan selama masih di bawah 25 persen dari kapasitas maksimal dan mematuhi protokol keselamatan yang ketat. (Xinhua/Michael Nagle)
Foto 4 dari 5
New York Hadirkan Kembali Tempat Makan Dalam Ruangan
Sebuah tanda yang menunjukkan bahwa layanan makan di tempat (dine-in) telah tersedia ditempatkan di pintu masuk sebuah restoran di New York, Amerika Serikat (30/9/2020). (Xinhua/Michael Nagle)
Foto 5 dari 5
New York Hadirkan Kembali Tempat Makan Dalam Ruangan
Kursi dan meja diatur untuk membatasi kapasitas tempat duduk di restoran di New York, AS (30/9/2020). Mulai Rabu (30/9), restoran-restoran di New York City diizinkan untuk membuka kembali layanan makan dalam ruangan selama masih di bawah 25 persen dari kapasitas maksimal. (Xinhua/Michael Nagle)