FOTO: Produksi Tempe Kembali Menggeliat

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 04 Jan 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2021 19:00 WIB
Produksi Tempe Kembali Menggeliat
Pasca mogok produksi sebagai bentuk protes naiknya harga bahan baku kedelai impor, pengrajin tempe di kawasan Sunter kembali beroperasi dengan menyiasati ukuran tempe diperkecil dan menaikan harga jual
Foto 1 dari 10
Produksi Tempe Kembali Menggeliat
Perajin menyelesaikan pembuatan tempe di kawasan Sunter, Jakarta, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dengan memperkecil ukuran tempe dan menaikan harga jual kisaran Rp1.000 - Rp2.000 per potong. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 2 dari 10
Produksi Tempe Kembali Menggeliat
Perajin menunjukkan kedelai yang akan diolahnya menjadi tempe di kawasan Sunter, Jakarta, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dengan memperkecil ukuran tempe dan menaikan harga jual. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 3 dari 10
Produksi Tempe Kembali Menggeliat
Pekerja menuang kedelai rebus saat proses pembuatan tempe di kawasan Sunter, Jakarta, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dengan memperkecil ukuran tempe dan menaikan harga jual. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 4 dari 10
Produksi Tempe Kembali Menggeliat
Aktivitas produksi tempe di kawasan Sunter, Jakarta, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dengan memperkecil ukuran tempe dan menaikan harga jual kisaran Rp1.000 - Rp2.000 per potong. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 5 dari 10
Produksi Tempe Kembali Menggeliat
Perajin membawa rendaman biji kedelai yang akan diolahnya menjadi tempe di kawasan Sunter, Jakarta, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dengan memperkecil ukuran tempe dan menaikan harga jual. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 6 dari 10
Produksi Tempe Kembali Menggeliat
Pekerja menuang kedelai rebus saat proses pembuatan tempe di kawasan Sunter, Jakarta, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dengan memperkecil ukuran tempe dan menaikan harga jual. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 7 dari 10
Produksi Tempe Kembali Menggeliat
Perajin memproduksi tempe di kawasan Sunter, Jakarta, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dengan memperkecil ukuran tempe dan menaikan harga jual kisaran Rp1.000 - Rp2.000 per potong. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 8 dari 10
Produksi Tempe Kembali Menggeliat
Perajin menunjukkan rendaman biji kedelai yang akan diolahnya menjadi tempe di kawasan Sunter, Jakarta, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dengan memperkecil ukuran tempe dan menaikan harga jual. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 9 dari 10
Produksi Tempe Kembali Menggeliat
Aktivitas produksi tempe di kawasan Sunter, Jakarta, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dengan memperkecil ukuran tempe dan menaikan harga jual kisaran Rp1.000 - Rp2.000 per potong. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 10 dari 10
Produksi Tempe Kembali Menggeliat
Pekerja mengolah kedelai untuk dijadikan tempe di industri rumahan kawasan Sunter, Jakarta, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dengan memperkecil ukuran tempe dan menaikan harga jual. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)