FOTO: Ikhtiar Menyembuhkan Jiwa-Jiwa yang Resah

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 19 Apr 2021, 19:00 WIB

Diterbitkan 19 Apr 2021 19:00 WIB

Ikhtiar Menyembuhkan Jiwa-Jiwa yang Resah

Berbeda dengan pondok pesantren lainnya di tanah air, Pondok Pesantren Daarut Tasbih ini merupakan pondok pesantren rehabilitasi mental orang dengan gangguan jiwa dimana santri istimewa tersebut di obati dengan metode islami (ruqiah) dan pengobatan alami

Foto 1 dari 13

Suasana Pondok Pesantren Daarut Tasbih di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (19/4/2021). Saat adzan dzuhur berkumandang, puluhan santri istimewa (sebutan pasien dengan gangguan jiwa) bergegas mengenakan sarung untuk sholat berjemaah yang diimami oleh KH Rafiudin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 2 dari 13

Suasana Pondok Pesantren Daarut Tasbih di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (19/4/2021). Berbeda dengan pondok pesantren lainnya di tanah air, tempat ini merupakan pondok pesantren rehabilitasi mental orang dengan gangguan jiwa. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 3 dari 13

Suasana Pondok Pesantren Daarut Tasbih di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (19/4/2021). Pondok Pesantren Daarut Tasbih mengobati para santri istimewa tersebut dengan metode islami (ruqiah) dan pengobatan alami atau herbal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 4 dari 13

Berita Terkait

Suasana Pondok Pesantren Daarut Tasbih di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (19/4/2021). Selama bulan Ramadhan para santri istimewa ini juga diajarkan atau dilatih untuk mengikuti berbagai kegiatan keagamaan seperti sholat, puasa, dan mengaji. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 5 dari 13

Suasana Pondok Pesantren Daarut Tasbih di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (19/4/2021). Santri istimewa ini umumnya kebanyakan korban narkoba dan ilmu kebatinan yang beraliran sesat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 6 dari 13

Suasana Pondok Pesantren Daarut Tasbih di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (19/4/2021). Santri istimewa ini ditemukan saat berkeliaran di jalan dan ada juga yang dibawa oleh keluarganya untuk menjalani pengobatan di pondok pesantren tersebut. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 7 dari 13

Suasana Pondok Pesantren Daarut Tasbih di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (19/4/2021). Saat adzan dzuhur berkumandang, puluhan santri istimewa (sebutan pasien dengan gangguan jiwa) bergegas mengenakan sarung untuk sholat berjemaah yang diimami oleh KH Rafiudin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 8 dari 13

Suasana Pondok Pesantren Daarut Tasbih di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (19/4/2021). Berbeda dengan pondok pesantren lainnya di tanah air, tempat ini merupakan pondok pesantren rehabilitasi mental orang dengan gangguan jiwa. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 9 dari 13

Suasana Pondok Pesantren Daarut Tasbih di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (19/4/2021). Pondok Pesantren Daarut Tasbih mengobati para santri istimewa tersebut dengan metode islami (ruqiah) dan pengobatan alami atau herbal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 10 dari 13

Suasana Pondok Pesantren Daarut Tasbih di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (19/4/2021). Selama bulan Ramadhan para santri istimewa ini juga diajarkan atau dilatih untuk mengikuti berbagai kegiatan keagamaan seperti sholat, puasa, dan mengaji. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 11 dari 13

Suasana Pondok Pesantren Daarut Tasbih di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (19/4/2021). Santri istimewa ini umumnya kebanyakan korban narkoba dan ilmu kebatinan yang beraliran sesat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 12 dari 13

Suasana Pondok Pesantren Daarut Tasbih di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (19/4/2021). Santri istimewa ini ditemukan saat berkeliaran di jalan dan ada juga yang dibawa oleh keluarganya untuk menjalani pengobatan di pondok pesantren tersebut. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Foto 13 dari 13

Suasana Pondok Pesantren Daarut Tasbih di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (19/4/2021). Saat adzan dzuhur berkumandang, puluhan santri istimewa (sebutan pasien dengan gangguan jiwa) bergegas mengenakan sarung untuk sholat berjemaah yang diimami oleh KH Rafiudin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)