FOTO: Pemandangan Unik Pantai Merah di China

oleh Johan Fatzry, diperbarui 30 Agu 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2021 21:00 WIB
Pemandangan Unik Pantai Merah di China
Pantai Merah dinamakan demikian karena tanaman suaeda salsa yang tumbuh di lanskap rawa.
Foto 1 dari 6
Pemandangan Unik Pantai Merah di China
Orang-orang mengunjungi Pantai Merah di Panjin, provinsi Liaoning timur laut China (27/8/2021). Pantai Merah dinamakan demikian karena tanaman suaeda salsa yang tumbuh di lanskap rawa. (AFP/STR)
Foto 2 dari 6
Pemandangan Unik Pantai Merah di China
Pemandangan Pantai Merah, dinamakan demikian karena tanaman suaeda salsa yang tumbuh di lanskap rawa, di Panjin, provinsi Liaoning timur laut China (27/8/2021). Setiap musim gugur, pengunjung berbondong-bondong untuk mengagumi pantai merah tua yang dramatis ini. (AFP/STR)
Foto 3 dari 6
Pemandangan Unik Pantai Merah di China
Pemandangan Pantai Merah (kiri), dinamakan demikian karena tanaman suaeda salsa yang tumbuh di lanskap rawa, di Panjin, provinsi Liaoning timur laut China (27/8/2021). Pantai ini bukanlah seperti pantai pada umumnya yang memiliki hamparan pasir, hanya lahan basah luas berlumpur. (AFP/STR)
Foto 4 dari 6
Pemandangan Unik Pantai Merah di China
Pemandangan Pantai Merah, dinamakan demikian karena tanaman suaeda salsa yang tumbuh di lanskap rawa, di Panjin, provinsi Liaoning timur laut China (27/8/2021). Menurut Red Beach Wetland Resort Administrative Committee, daerah tersebut menarik lebih dari 2 juta wisatawan setiap tahun. (AFP/STR)
Foto 5 dari 6
Pemandangan Unik Pantai Merah di China
Pemandangan Pantai Merah, dinamakan demikian karena tanaman suaeda salsa yang tumbuh di lanskap rawa, di Panjin, provinsi Liaoning timur laut China (27/8/2021). (AFP/STR)
Foto 6 dari 6
Pemandangan Unik Pantai Merah di China
Orang-orang mengunjungi Pantai Merah di Panjin, provinsi Liaoning timur laut China (27/8/2021). Ada sekitar 100 varietas seepweed yang tumbuh di lahan basah pasang surut di dunia. Tetapi tanaman Suaeda yang tumbuh di Panjin merupakan spesies yang unik. (AFP/STR)