HEADLINE HARI INI

PDIP Boikot Retret Kepala Daerah Usai Hasto Ditahan KPK, Apa Dampaknya?

FOTO: Di Venezuela, Sebuah Desa Rumah Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 23 Jun 2022, 14:24 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2021, 06:40 WIB
Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Kehidupan indah di Congo Mirador, sebuah desa rumah panggung yang tampak mengapung di perairan laguna di Zulia (barat), tenggelam dalam lumpur dan gulma
Foto 1 dari 8
Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Pemandangan udara rumah panggung di Congo Mirador, negara bagian Zulia, Venezuela, pada 6 September 2021. Kehidupan indah di Congo Mirador, sebuah desa rumah panggung yang tampak mengapung di perairan laguna di Zulia (barat), tenggelam dalam lumpur dan gulma. (Federico PARRA/AFP)
Foto 2 dari 8
Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Seorang pria memperbaiki atap rumah panggungnya di Congo Mirador, negara bagian Zulia, Venezuela, pada 6 September 2021. Kehidupan indah di Congo Mirador, sebuah desa rumah panggung yang tampak mengapung di perairan laguna di Zulia (barat), tenggelam dalam lumpur dan gulma. (Federico PARRA/AFP)
Foto 3 dari 8
Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Nelayan mendayung perahu di dekat rumah panggung di Congo Mirador, negara bagian Zulia, Venezuela, pada 6 September 2021. Kehidupan indah di Congo Mirador, sebuah desa rumah panggung yang tampak mengapung di perairan laguna di Zulia (barat), tenggelam dalam lumpur dan gulma. (Federico PARRA/AFP)
Foto 4 dari 8
Berita Terkait
Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Pemandangan udara rumah panggung di Congo Mirador, negara bagian Zulia, Venezuela, pada 6 September 2021. Kehidupan indah di Congo Mirador, sebuah desa rumah panggung yang tampak mengapung di perairan laguna di Zulia (barat), tenggelam dalam lumpur dan gulma. (Federico PARRA/AFP)
Foto 5 dari 8
Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Pemandangan gereja di Congo Mirador, negara bagian Zulia, Venezuela, pada 6 September 2021. Kehidupan indah di Congo Mirador, sebuah desa rumah panggung yang tampak mengapung di perairan laguna di Zulia (barat), tenggelam dalam lumpur dan gulma. (Federico PARRA/AFP)
Foto 6 dari 8
Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Pemandangan rumah panggung di Congo Mirador, negara bagian Zulia, Venezuela, pada 6 September 2021. Kehidupan indah di Congo Mirador, sebuah desa rumah panggung yang tampak mengapung di perairan laguna di Zulia (barat), tenggelam dalam lumpur dan gulma. (Federico PARRA/AFP)
Foto 7 dari 8
Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Seorang wanita menggantung pakaian di luar rumah panggungnya di Congo Mirador, Venezuela, pada 6 September 2021. Kehidupan indah di Congo Mirador, sebuah desa rumah panggung yang tampak mengapung di perairan laguna di Zulia (barat), tenggelam dalam lumpur dan gulma. (Federico PARRA/AFP)
Foto 8 dari 8
Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur

Pemandangan pembangkit listrik yang terbengkalai di Congo Mirador, negara bagian Zulia, Venezuela, pada 6 September 2021. Kehidupan indah di Congo Mirador, sebuah desa rumah panggung yang tampak mengapung di perairan laguna di Zulia (barat), tenggelam dalam lumpur dan gulma. (Federico PARRA/AFP)