Foto 1 dari 8
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3926254/original/098666900_1644217463-20220207-semangat-santri-dhuafa-belajar-di-Pesantren-Non-Permanen-ARBAS-4.jpg)
Semangat Santri Dhuafa Belajar di Pesantren Non Permanen
Aktivitas para santri di Pesantren Nurul Fattah, Kampung Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (7/2/2022). Pesantren non permanen ini baru berdiri 6 bulan dan diprakarsai oleh Ustad Abi Taslim yang berprofesi sebagai sopir truk pasir. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 2 dari 8
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3926252/original/099289500_1644217461-20220207-semangat-santri-dhuafa-belajar-di-Pesantren-Non-Permanen-ARBAS-2.jpg)
Semangat Santri Dhuafa Belajar di Pesantren Non Permanen
Para santri menuju bangunan non permanen di Pesantren Nurul Fattah, Kampung Cisauk, Kab. Tangerang, Banten, Senin (7/2/2022). Pesantren non permanen ini baru berdiri 6 bulan dan diprakarsai oleh Ustad Abi Taslim yang berprofesi sebagai sopir truk pasir. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 3 dari 8
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3926251/original/095150000_1644217460-20220207-semangat-santri-dhuafa-belajar-di-Pesantren-Non-Permanen-ARBAS-3.jpg)
Semangat Santri Dhuafa Belajar di Pesantren Non Permanen
Santri belajar bercocok tanam di Pesantren Nurul Fattah, Kampung Cisauk, Kab. Tangerang, Banten, Senin (7/2/2022). Sekitar 50 santri dari kaum dhuafa dan yatim piatu belajar secara gratis pada pesantren non permanen yang berdiri di atas tanah wakaf. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 4 dari 8
Berita Terkait
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3926255/original/000213800_1644217465-20220207-semangat-santri-dhuafa-belajar-di-Pesantren-Non-Permanen-ARBAS-5.jpg)
Semangat Santri Dhuafa Belajar di Pesantren Non Permanen
Aktivitas para santri di Pesantren Nurul Fattah, Kampung Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (7/2/2022). Sekitar 50 santri dari kaum dhuafa dan yatim piatu belajar secara gratis pada pesantren non permanen yang berdiri di atas tanah wakaf. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 5 dari 8
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3926265/original/093909300_1644217604-20220207-semangat-santri-dhuafa-belajar-di-Pesantren-Non-Permanen-ARBAS-7.jpg)
Semangat Santri Dhuafa Belajar di Pesantren Non Permanen
Santri mengaji Kitab Kuning pada bangunan non permanen di Pesantren Nurul Fattah, Kampung Cisauk, Kab. Tangerang, Banten, Senin (7/2/2022). Sekitar 50 santri dari kaum dhuafa dan yatim piatu belajar secara gratis pada pesantren non permanen yang berdiri di atas tanah wakaf. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 6 dari 8
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3926266/original/090391800_1644217605-20220207-semangat-santri-dhuafa-belajar-di-Pesantren-Non-Permanen-ARBAS-8.jpg)
Semangat Santri Dhuafa Belajar di Pesantren Non Permanen
Aktivitas para santri di Pesantren Nurul Fattah, Kampung Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (7/2/2022). Sekitar 50 santri dari kaum dhuafa dan yatim piatu belajar secara gratis pada pesantren non permanen yang berdiri di atas tanah wakaf. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 7 dari 8
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3926267/original/080680400_1644217606-20220207-semangat-santri-dhuafa-belajar-di-Pesantren-Non-Permanen-ARBAS-10.jpg)
Semangat Santri Dhuafa Belajar di Pesantren Non Permanen
Santri mengaji Kitab Kuning pada bangunan non permanen di Pesantren Nurul Fattah, Kampung Cisauk, Kab. Tangerang, Banten, Senin (7/2/2022). Sekitar 50 santri dari kaum dhuafa dan yatim piatu belajar secara gratis pada pesantren non permanen yang berdiri di atas tanah wakaf. (merdeka.com/Arie Basuki)
Foto 8 dari 8
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3926268/original/065932400_1644217607-20220207-semangat-santri-dhuafa-belajar-di-Pesantren-Non-Permanen-ARBAS-9.jpg)
Semangat Santri Dhuafa Belajar di Pesantren Non Permanen
Santri mengaji Kitab Kuning pada bangunan non permanen di Pesantren Nurul Fattah, Kampung Cisauk, Kab. Tangerang, Banten, Senin (7/2/2022). Pesantren non permanen ini baru berdiri 6 bulan dan diprakarsai oleh Ustad Abi Taslim yang berprofesi sebagai sopir truk pasir. (merdeka.com/Arie Basuki)
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
More News
-
Berita Foto Pencarian Korban Kecelakaan Helikopter di Sungai Hudson Terus Diupayakan
-
Berita Foto Antusiasme Pencinta Apple Sambut Peluncuran Sekaligus Penjualan iPhone 16 Series di Indonesia
-
Berita Foto Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Warga Serbu Samsat Cinere
-
Berita Foto Deretan Karangan Bunga Penuhi Sepanjang Jalan Rumah Duka Penyanyi Legendaris Titiek Puspa
Tag Terkait